Rabu, 06 April 2016

Manajemen Industri Perikanan

I.    PENDAHULUAN
I.1 Latar belakang
Indonesia adalah negara dengan potensi perikanan terbesar, itu adalah fakta yang tidak bisa dipungkiri.  Dengan potensi yang sebegitu besarnya, maka menjadi suatu pertimbangan utama untuk melakukan langkah perencanaan industri perikanan yang tepat.Indonesia merupakan negara yang dua pertiga dari wilayahnya adalah laut dan mempunyai potensi sumber daya alam perikanan yang sangat besar. Diperkirakan potensi ikan lestari sekitar 6,1 juta sampai 6,7 juta ton per tahun. Selama ini potensi perikanan tersebut belum digali secara optimal dan diperkirakan baru mencapai 56% dari potensinya.Salah satu industri yang dapat dikembangkan dari sumber daya perikanan adalah industri pengalengan ikan.Meskipun belum dimanfaatkan secara optimal, namun ekspor Indonesia sudah menerobos ke pasar utama Amerika Serikat, Jepang dan Uni Eropa. Tercatat dalam lima tahun terakhir, ekspor ikan dalam kaleng berfluktuasi dengan kecenderungan meningkat dari 25.911 ton tahun 1996 menjadi 37.565 ton tahun 2001 lalu.
Faktor utama yang mendukung pengembangan industri perikanan khususnya pada kegiatan industri penangkapan ikan adalah dengan tersedianya prasarana pelabuhan perikanan sebagai tempat berlabuhnya kapal perikanan, tempat melakukan kegiatan bongkar muat hasil perikanan dan sarana produksi dan produksi, sehingga fungsi pelabuhan perikanan menjadi sangat luas.Pelabuhan perikanan merupakan kawasan pengembangan industri perikanan, karena pembangunan pelabuhan perikanan di suatu daerah atau wilayah merupakan embrio pembangunan perekonomian. Keberadaan pelabuhan perikanan dalam arti fisik, seperti kapasitas pelabuhan harus mampu mendorong kegiatan ekonomi lainnya sehingga pelabuhan perikanan menjadi suatu kawasan pengembangan industri perikanan (Yusuf et al. 2005)
Tantangan dalam pengembangan industri perikanan adalah bagaimana kemampuan memanfaatkan peluang dan potensi sumberdaya alam perikanan sebagai penyedia bahan baku industri. Oleh karena itu, diperlukan strategi kebijakan pemerintah untuk mendukung kemampuan industri perikanan menurut Putro (2002) yaitu: 1) membangun prasarana berupa pelabuhan perikanan yang tidak lain adalah untuk memberi pelayanan dalam pengembangan industri perikanan, 2) penyederhanaan birokrasi yang dapat menghambat kinerja industri, 3) mengembangkan dan mendorong organisasi nelayan agar nelayan tradisional mampu mengembangkan usahanya guna memanfaatkan sumberdaya perikanan dalam mensuplai kebutuhan bahan baku industri dan 4) menyediakan modal investasi dan modal kerja kepada industri perikanan agar mampu meningkatkan kualitas produk dengan harga yang kompetitif. Salah satu provinsi yang terletak di Kawasan Timur Indonesia adalah Provinsi Sulawesi Selatan dengan ibukota Makassar yang memiliki potensi dan peluang untuk dikembangkan industri perikanannya menjadi sentra industri perikanan terbesar di Kawasan Timur Indonesia. Secara geografis, hal tersebut didukung oleh letak Kota Makassar yang merupakan salah satu kota terbesar dan merupakan pintu gerbang Kawasan Timur Indonesia, dan otomatis akan menjadi pintu gerbang ekspor hasil perdagangan secara umum (Danial 2006).
I.2 Tujuan dan Kegunaan
Tujuan dilaksanakannya praktek lapang Menejemen Industri Perikanan  yaitu :
a.    Melihat dan menganalisis perencanaan bahan baku di perusahaan PT.Bantimurung indah.Kab. Maros
b.    Melihat dan mengkaji proses rumput laut dilihat dari bahan jadi atau setengah jadi
c.    Melihat bagaimana standar mutu di perusahaan PT.Bantimurung indah. Kab. Maros
d.    Melihat bagaimana saluran pemasaran di perusahaan PT. Bantimurung Indah, Kab. maros
Kegunaan dilaksanakannya praktek lapang Menejemn Industri Perikanan adalah sebagai data pembanding antara materi yang didapatkan dibangku kuliah dengan kondisi lapangan di lokasi praktek lapang.




II. TINJAUAN PUSTAKA
II.1 Definisi Menejemen Industri Perikanan
Industri adalah suatu usaha atau kegiatan pengolahan bahan mentah atau barang setengah jadi menjadi barang jadi barang jadi yang memiliki nilai tambah untuk mendapatkan keuntungan.Usaha perakitan atau assembling dan juga reparasi adalah bagian dari industri.Hasil industri tidak hanya berupa barang, tetapi juga dalam bentuk jasa.
Defenisi industry menurut beberapa ahli (lepank 2012).
a.   Sukimo
Industri adalah perusahaan yang menjalankan kegiatan ekonomi yang tergolong dalam sektor sekunder.
b.    Teguh S. Pamudi
Industri adalah sekelompok perusahaan yang menghasilkan produk yang dapat saling menggantikan satu sama lain.
c.    Kartasapoetra
Industri adalah kegiatan ekonomi yang mengolah bahan mentah, bahan baku, barang setengah jadi dan atau barang jadi menjadi barang dengan nilai yang lebih tinggi lagi penggunaannya, termasuk kegiatan rancang bangun industri dan perekayasaan industri.
d.    Dra. Sri Milaningsih
Industri berasal dari bahasa latin, yaitu industria yang berarti buruh atau tenaga kerja.
e.    I Made Sandi
Industri adalah usaha untuk memproduksi barang jadi dengan bahan baku atau bahan mentah melalui proses produksi penggarapan dalam jumlah besar sehingga barang tersebut dapat diperoleh dengan harga serendah mungkin tetapi dengan mutu setinggi-tingginya.
            Industri Sumber Daya Ikan, Menurut undang-undang no.9 tahun 1985 tentang perikanan, yang dimaksudkan dengan sumber daya hayati laut adalah sumber daya ikan (sdi).  Berdasarkan ketersediaan  sumber daya kelautan, maka usaha dan upaya pemanfaatan sumber daya tersebut dibagi dalam berbagai spesialisasi industri kelautan, yaitu industri sumber daya ikan, industri sumber daya tak dapat pulih dan industri jasa lingkungan.
          industri perikanan untuk pemanfaatan sumber daya ikan dibagi dalam berbagai kelompok kegiatan industri, yaitu :
Industri penangkapan ikan (fishing industry) yakni seluruh mata rantai kegiatan dalam usaha penangkapan ikan di laut.  Jenis industri ini disebut juga sebagai industri primer.
Industri hasil perikanan (fish processing industry), yakni seluruh mata rantai kegiatan dalam usaha pengolahan hasil laut, seperti pengalengan, pengeringan, pembekuan dan sebagainya.  Jenis industri ini disebut sebagai industri sekunder.
Industri pemasaran produk laut, yakni seluruh mata rantai kegiatan dalam usaha pemasaran hasil laut.Jenis industri ini disebut sebagai industri tertier dalam perikanan.
            Industri budidaya perairan, yakni seluruh mata rantai kegiatan dalam usaha budidaya perairan, termasuk industri primer dalam perikanan.disamping itu terdapat juga industri-industri lain sebagai penunjang usaha perikanan, seperti industri pembuatan alat-alat penangkapan ikan, industri kapal perikanan, industri pakan ikan dan sebagainya
 Pembangunan perikanan nasional bertujuan mewujudkan industri perikanan dengan semaksimal mungkin dalam memanfaatkan sumber daya ikan secara optimal dan lestari bagi kemakmuran rakyat, melalui peningkatan gizi masyarakat, peningkatan taraf hidup nelayan, perluasan kesempatan kerja, peningkatan volume dan nilai ekspor, dan peningkatan produksi sesuai dengan potensi lestari sumber daya ikan serta daya dukung lingkungan. Guna mencapai tujuan pembangunan tersebut diperlukan penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) pada seluruh  mata rantai sistem usaha perikanan (Budiharsono, 2001).
Secara Etimologis, Manajemen adalah kosa kata yang berasal dari bahasa Perancis kuno, yaitu menegement yang berarti seni melaksanakan dan mengatur. Sejauh ini memang belum ada kata yang mapan dan diterima secara universal sehingga pengertiaanya untuk masing-masing para ahli masih memiliki banyak perbedaan.
Secara umum manajemen juga dipandang sebagai sebuah disiplin ilmu yang mengajarkan tentang proses untuk memperoleh tujuan organisasi melalui upaya bersama dengan sejumlah orang atau sumber milik organisasi. Dalam hal ini manajemen dibedakan menjadi 3 bentuk karakteristik, diantaranya adalah:
a.     Sebuah proses atau seri dari aktivitas yang berkelanjutan dan berhubungan.  
b.    Melibatkan dan berkonsentrasi untuk mendapatkan tujuan organisasi.  
c.     Mendapatkan hasil-hasil ini dengan berkerja sama dengan sejumlah orang dan memanfaatkan sumber-sumber dimiliki si organisasi.
manajemen industri adalah suatu proses perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya manusia dan sumber daya lainnya untuk menggerakan pembangunan ekonomi manusia secara sistematik yang tersusun atas faktor-faktor seperti sejarah, seni dan desain, ekonomi pemasaran, teknologi geografi dan dampak sosial sehingga mengandung keunggulan secara komparatif, kompetitif dan kombinasi komparatif-kompetitif yang mampu menjamin kehidupan manusia dan prosesnya dapat berjalan efektif dan efisien.
II.2 Fungsi-Fungsi Menejemen
Sebuah perusahaan melakukaN berbagai macam kegiatan sebagai bagian dari proses operasional. Kegiatan-kegiatan tersebut dilakukan dalam rangka mencapai tujuan perusahaan, yaitu bertahan hidup dan memperoleh keuntungan, tujuan sosial, dan sebagainya (Firdaus, 2007).
Fungsi Manajemen Menurut Hendry Fayol :
1.  Perencanaan (planning) berupa penentuan langkah-langkah yang memungkinkan organisasi mencapai tujuan-tujuannya.
2.  Pengorganisasian dan (organizing), dalam arti mobilisasi bahan materiil dan sumber daya manusia guna melaksanakan rencana.
3.   Memerintah (Commanding) dengan memberi arahan kepada karyawan agar dapat menunaikan tugas pekerjaan mereka
4.   Pengkoordinasian (Coordinating) dengan memastikan sumber-sumber daya dan kegiatan organisasi berlangsung secara harmonis dalam mencapai tujuannya.
5.  Pengendalian (Controlling) dengan memantau rencana untuk membuktikan apakah rencana itu sudah dilaskanakan sebagaimana mestinya.
Namun saat ini, lima fungsi tersebut telah diringkas sedetail mungkin oleh Hendry Fayol yaitu :
1). Planning atau perencanaan
Merupakan pemilihan atau penetapan tujuan-tujuan organisasi dan penentuan strategi kebijaksanaan proyek program prosedur metode sistem anggaran dan standar yang dibutuhkan utk mencapai tujuan.
2). Organizing atau pengorganisasian
§  Penentuan sumber daya-sumber daya dan kegiatan-kegiatan yg dibutuhkan utk mencapai tujuan organisasi.
§  Perancangan dan pengembangan suatu organisasi atau kelompok kerja yg akan dapat membawa hal-hal tersebut ke arah tujuan.
§  Penugasan tanggung jawab tertentu
§  Pendelegasian wewenang yang diperlukan kepada individu-individu untuk melaksanakan tugasnya.
3). Staffing
Staffing atau penyusunan personalia adalah penarikan (recruitment) latihan dan pengembangan serta penempatan dan pemberian orientasi pada karyawan dalam lingkungan kerja yg menguntungkan dan produktif.
4). Leading atau fungsi pengarahan
adalah bagaimana membuat atau mendapatkan para karyawan melakukan apa yg diinginkan dan harus mereka lakukan.
5). Controlling atau pengawasan
adalah penemuan dan penerapan cara dan alat untuk menjamin bahwa rencana telah dilaksanakan sesuai dengan yg telah ditetapkan.
Fungsi Manajemen Menurut George Terry
Terry mendefinisikan manajemen dalam bukunya Principles of Management yaitu “Suatu proses yang membedakan atas perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan pengawasan dengan memanfaatkan baik ilmu maupun seni demmi mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya”.
Dari definisi Terry itulah kita bisa melihat fungsi manajemen menurutnya. Berikut ini adalah fungsi manajemen menurut Terry:
1.    Perencanaan (planning) yaitu sebagai dasar pemikiran dari tujuan dan penyusunan langkah-langkah yang akan dipakai untuk mencapai tujuan. Merencanakan berarti mempersiapkan segala kebutuhan, memperhitungkan matang-matang apa saja yang menjadi kendala, dan merumuskan bentuk pelaksanaan kegiatan yang bermaksuud untuk mencapai tujuan.
2.    Pengorganisasian (organization) yaitu sebagai cara untuk mengumpulkan orang-orang dan menempatkan mereka menurut kemampuan dan keahliannya dalam pekerjaan yang sudah direncanakan.
3.    Penggerakan (actuating) yaitu untuk menggerakan organisasi agar berjalan sesuai dengan pembagian kerja masing-masing serta menggerakan seluruh sumber daya yang ada dalam organisasi agar pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan bisa berjalan sesuai rencana dan bisa memcapai tujuan.
4.    Pengawasan (controlling) yaitu untuk mengawasi apakah gerakan dari organisasi ini sudah sesuai dengan rencana atau belum. Serta mengawasi penggunaan sumber daya dalam organisasi agar bisa terpakai secara efektif dan efisien tanpa ada yang melenceng dari rencana.
Hakikat dari fungsi manajemen dari Terry adalah apa yang direncakan, itu yang akan dicapai. Maka itu fungsi perencanaan harus dilakukan sebaik mungkin agar dalam proses pelaksanaanya bisa berjalan dengan baik serta segala kekurangan bisa diatasi. Sebelum kita melakukan perencanaan, ada baiknya rumuskan dulu tujuan yang akan dicapai.


Fungsi Manajemen Menurut Lyndall F. Urwick (1974)
1). Staffing
Staffing adalah salah satu fungsi manajemen berupa penyampaian perkembangan atau hasil kegiatan atau pemberian keterangan mengenai segala hal yang bertalian dengan tugas dan fungsi-fungsi kepada pejabat yang lebih tinggi.
2). Planning 
Berbagai batasan tentang planning dari yang sangat sederhana sampai dengan yang sangat rumit.Misalnya yang sederhana saja merumuskan bahwa perencanaan adalah penentuan serangkaian tindakan untuk mencapai suatu hasil yang diinginkan. Pembatasan yang terakhir merumuskan perencaan
merupakan penetapan jawaban kepada enam pertanyaan berikut :
1.      Tindakan apa yang harus dikerjakan ?
2.      Apakah sebabnya tindakan itu harus dikerjakan ?
3.      Di manakah tindakan itu harus dikerjakan ?
4.      kapankah tindakan itu harus dikerjakan ?
5.      Siapakah yang akan mengerjakan tindakan itu ?
6.      Bagaimanakah caranya melaksanakan tindakan itu ?
3). Organizing
Organizing atau  pengororganisasian adalah kumpulan dua orang atau lebih yang bekerja sama dalam cara yang terstruktur untuk mencapai sasaran spesifik atau sejumlah sasaran.

4). Controlling
Controlling atau pengawasan, sering juga disebut pengendalian adalah salah satu fungsi manajemen yang berupa mengadakan penilaian, bila perlu mengadakan koreksi sehingga apa yang dilakukan bawahan dapat diarahkan ke jalan yang benar dengan maksud dengan tujuan yang telah digariskan semula.
5). Directing / Commanding
Directing atau Commanding adalah fungsi manajemen yang berhubungan dengan usaha memberi bimbingan, saran, perintah-perintah atau instruksi kepada bawahan dalam melaksanakan tugas masing-masing, agar tugas dapat dilaksanakan dengan baik dan benar-benar tertuju pada tujuan yang telah ditetapkan semula.
6). Coordinating
Coordinating atau pengkoordinasian merupakan salah satu fungsi manajemen untuk melakukan berbagai kegiatan agar tidak terjadi kekacauan, percekcokan, kekosongan kegiatan, dengan jalan menghubungkan, menyatukan dan menyelaraskan pekerjaan bawahan sehingga terdapat kerja sama yang terarah dalam upaya mencapai tujuan organisasi.
Fungsi Manajemen Menurut Harold Koentz
1). Planning
Penetapan sejumlah pekerjaan yang akan dilaksanakan kemudian. Perencanaan merupakan aktivitas untuk memilih dan menghubungkan fakta serta aktivitas membuat rencana mengenai kegiatan-kegitan apa yang akan dilakukan di masa depan. Maka seorang manajer dituntut untuk dapat membuat rencana terlebih dahulu tentang kegiatan yang akan dilakukan. Proses perencanaan sangat penting dilaksanakan sebagai pedoman atau pegangan dalam pengerjaan aktivitas selanjutnya. Adapun beberapa aktivitas perencanaan adalah peramalan, pengembangan tujuan-tujuan, pengembangan strategi-strategi, pemrograman, penjadwalan, penganggaran, pengembangan kebijakan-kebijakan, dan pengembangan prosedur-prosedur.
2). Organizing
Pengorganisasian adalah usaha yang dilakukan untuk menciptakan hubungan kerja antar personal dalam organisasi dengan cara mengelompokan orang-orang beserta penetapan tugas-tugas, fungsi-fungsi, wewenang, dan tanggung jawab masing-masing agar tercapainya tujuan bersama melalui aktivitas-aktivitas yang berdaya dan berhasil guna karena dilakukan secara efektif dan efisien.
3). Staffing
Penyusunan kepegawaian pada suatu organisasi dari awal masa penerimaan, seleksi, orientasi, pelatihan dan pengembangan karir hingga menggerakan pegawai agar setiap tenaga kerja yang ada memberikan dan melaksanakan suatu kegiatan yang menguntungkan organisasi.
4). Directing
Fungsi directing atau sering dikenal dengan leading adalah satu kegitan yang berhubungan dengan pemberian perintah dan saran agar para bawahan dapat mengerjakan tugas yang dikehendaki manajer. Kegiatannya meliputi mengambil keputusan, mengadakan komunikasi antara manajer dan bawahan agar ada rasa saling pengertian, memberikan semangat, motivasi  ataupun dorongan kepada bawahan dalam melaksanakan tugasnya, memilih orang-oramg yang mempunyai kemampuan untuk bergabung dalam kelompoknya, dan memperbaiki pengetahuan serta sikap bawahan agar terampil dalam mengerjakan pekerjaan.
5). Controlling
Melalui aktivitas pengendalian, manajer harus mengevaluasi dan menilai pekerjaan-pekerjaan yang dilakukan bawahannya untuk mengetahui apakah pekerjaan dilakukan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan atau tidak.Pengendalian tidaklah bermaksud untuk mencari kesalahan bawahan. Namun pengendalian dilakukan bertujuan untuk mencari penyimpangan yang terjadi sehingga dapat dilakukan perbaikan kea rah yang lebih baik (Anomim,2014).
II.3 Macam-Macam Industri
Industri adalah suatu usaha atau kegiatan pengolahan bahan mentah atau barang setengah jadi menjadi barang jadi barang jadi yang memiliki nilai tambah untuk mendapatkan keuntungan.Usaha perakitan atau assembling dan juga reparasi adalah bagian dari industri. Hasil industri tidak hanya berupa barang, tetapi juga dalam bentuk jasa
Adapun macam-macam industri berdasarkan kriteria masing-masing, adalah sebagai berikut.
a. Klasifikasi Industri Berdasarkan Bahan Baku
1) Industri ekstraktif, yaitu industri yang bahan bakunya diperoleh langsung dari alam. Misalnya: industri hasil pertanian, industri hasil perikanan, dan industri hasil kehutanan.
2) Industri nonekstraktif, yaitu industri yang mengolah lebih lanjut hasilhasil industri lain. Misalnya: industri kayu lapis, industri pemintalan, dan industri kain.
3) Industri fasilitatif atau disebut juga industri tertier. Kegiatan industrinya adalah dengan menjual jasa layanan untuk keperluan orang lain. Misalnya: perbankan, perdagangan, angkutan, dan pariwisata.
b. Klasifikasi Industri Berdasarkan Bahan Mentah
1) Industri pertanian, yaitu industri yang mengolah bahan mentah yang diperoleh   dari hasil kegiatan pertanian. Misalnya: industri minyak goreng, Industri gula, industri kopi, industri teh, dan industri makanan.
2) Industri pertambangan, yaitu industri yang mengolah bahan mentah yang berasal dari hasil pertambangan. Misalnya: industri semen, industri baja, industri BBM (bahan bakar minyak bumi), dan industri serat sintetis.
3) Industri jasa, yaitu industri yang mengolah jasa layanan yang dapat mempermudah dan meringankan beban masyarakat tetapi menguntungkan. Misalnya: industri perbankan, industri perdagangan, industri pariwisata, industri transportasi, industri seni dan hiburan.
c. Klasifikasi Industri Berdasarkan Cara Pengorganisasian
1) Industri kecil, yaitu industri yang memiliki ciri-ciri: modal relatif kecil, teknologi sederhana, pekerjanya kurang dari 10 orang biasanya dari kalangan keluarga, produknya masih sederhana, dan lokasi pemasarannya masih terbatas (berskala lokal). Misalnya: industri kerajinan dan industri makanan ringan.
2) Industri menengah, yaitu industri yang memiliki ciri-ciri: modal relative besar, teknologi cukup maju tetapi masih terbatas, pekerja antara 10-200 orang, tenaga kerja tidak tetap, dan lokasi pemasarannya relative lebih luas (berskala regional). Misalnya: industri bordir, industri sepatu, dan industri mainan anak-anak.
3) Industri besar, yaitu industri yang memiliki ciri-ciri: modal sangat besar, teknologi canggih dan modern, organisasi teratur, tenaga kerja dalam jumlah banyak dan terampil, pemasarannya berskala nasional atau internasional. Misalnya: industri barang-barang elektronik, industri otomotif, industri transportasi, dan industri persenjataan
(Edwinpram,2014).
II.4 Konsep kemitraan
            Saat ini banyak peluang kemitraan usaha yang ditawarkan dengan berbagai konsep di media sosial, pameran, media cetak dan lain-lain.Konsep kemitraan modern yang ditawarkan adalah berbagai macam mulai dari waralaba, business opportunity, lisensi, investasi dan sejenisnya.
Pengertian kemitraan jika kita lihat di Peraturan Pemerintah no. 44 tahun 2007 adalah kerjasama usaha disertai pembinaan dan pengembangan dengan memperhatikan prinsip saling memerlukan, saling memperkuat dan saling
menguntungkan.
Banyak pola kemitraan dan waralaba yang ditawarkan namun ada banyak kemitraan dan waralaba tersebut hanya berumur sebentar, mereka tidak berjalan sebagaimana mestinya dan malah pemberi waralaba ada yang gulung tikar.Namun banyak juga pola kemitraan dan waralaba yang sukses.
Belajar dari pengalaman tersebut, kita mencoba melihat konsep kemitraan tradisional yang sebenarnya banyak berlaku di masyarakat usaha mikro dan kecil.Kemitraan tersebut dapat berjalan dengan cukup lama dan saling menguntungkan.
Saya pernah bertanya dengan seorang pedagang nasi goreng gerobakan, apakah ini usaha milik seorang bos atau miliknya sendiri.Iamenyebut bahwa ini miliknya sendiri namun ada seorang yang membantu dengan konsep kemitraan yang mereka anut.
Kemitraannya seperti apa? Para calon penjual nasi goreng gerobakan tersebut mendapatkan tawaran untuk menjadi pedagang mandiri dari seorang yang menjadi mitra mereka.Mitra ini menawarkan gerobak dan tempat tinggal gratis. Para penjual nasi goreng tidak lagi memusingkan di mana mereka akan tinggal dan bagaimana modal usahanya.
Selain gerobak yang diberikan, untuk bahan baku berjualan nasi goreng yang juga tersedia mie dan kwetiau, disediakan oleh sang mitranya sehari-hari. Biasanya sang mitra ini selain menyediakan tempat tinggal juga memiliki warung sembako/kelontong.
Bahan baku untuk berjualan nasi goreng seperti nasi, mie, kwetiau, minyak goreng, kecap, krupuk, ayam, telur, sayuran, bumbu dan lainnya, disediakan oleh sang mitranya dengan konsep menjual. Mitra menjual kebutuhan berdagang nasi goreng tersebut, sang penjual nasi goreng tinggal membayar apa yang dibeli dari warung mitranya. Sehingga tidak ada setoran, komisi ataupun bagi hasil kepada pemilik warung.
Bagi penjual nasi goreng yang baru berjualan, mereka akan dibimbing bagaimana memasak. Dan jika penjual nasi goreng tersebut belum mempunyai modal, mereka bisa membayar tempo sepulang dari mereka berjualan nasi goreng.
Konsep ini memiliki prinsip saling memerlukan, saling memperkuat dan saling menguntungkan. Si pemilik warung seperti mempunyai pelanggan tetap yang sudah pasti pembelinya dan penjual nasi goreng pun merasa tidak repot lagi harus pergi ke pasar dan tidak harus memikirkan tempat tinggal. Penjual nasi goreng pun mendapatkan bimbingan dan pengembangan dari mitranya juga dari rekan – rekannya sesama penjual nasi goreng.
Konsep kemitraan tradisional ini tidak hanya berlaku pada penjual nasi goreng, saya pun menemukan beberapa penjual seperti penjual bakso, mie ayam, penjual es doger, ketoprak, burger keliling, asinan dan lain-lain.
Terbayangkah kemitraan apa yang ingin dibangun dengan konsep tersebut pada tahun 2014 esok? Semoga menemukan ide tersebut sehingga dapat memberikan manfaat untuk orang lain dengan prinsip saling memerlukan, saling memperkuat dan saling menguntungkan.
II.5 Perencanaan Hasil Industri Perikanan
Tidak dapat dipungkiri, bahwa proses perencanaan bisnis menjadi salah satu aspek yang penting terkait dengan industri perikanan. Perencanaan bisnis yang tepat yang dpat dilakukan adalah dengan melalui beberapa tahapan:
(1)Riset bahan baku
Melakukan proses perhitungan dan kalkulasi yang terkait dengan potensi sumber daya bahan baku pengadaan terhadap industri pengolahan itu sendiri. Estimasi itu sendiri meliputi jumlah dan kuantitas dari sumber daya, akses sumber daya untuk mencapai ke area proses maupun kompetisi untuk mendapatkan bahan baku tersebut.
(2)        Proses perhitungan terhadap operasional dan investasi
Seperti kebanyakan dari perencanaan bisnis lainnya, perhitungan terhadap analisis kelayakan memerlukan informasi terkait dengan biaya operasional dan investasi yang terkait dengan aspek dari instalasi industri tersebut. Proses estimasi dan pengukuran yang dilakukan juga harus dipastikan sesuai dengan peramalan dari proses baliknya investasi.
Sedikit berbeda dibandingkan dengan industri operasional lainnya, industri perikanan ini memiliki aspek resiko yang harus dipertimbangkan, seperti (1) resiko regulasi, industri perikanan terkait dengan regulasi nasional dan internasional yang ditetapkan untuk mengakomodasi dari proses pengembangan industri maupun pengolahan (2) resiko dari harga, harga produk yang fluktuatif yang juga tergantung dari kebutuhan pasar, terkait dengan keberadaan bahan baku, ataupun dari aspek cuaca dan musin (3) resiko proses, proses pengolahan perikanan yang tepat akan sangat konsisten dengan standar kualitas dan keamanan pangan, ketidaksesuaian akan penanganan selama penerimaan, proses maupun pelepasan barang jadi.
(3) Proses Peramalan Penjualan
Dalam proses pengembangan proses peramalan penjualan juga dipastikan sesuai dengan standar persyaratan yang telah ditetapkan. Termasuk di dalamnya adalah potensi dari penjualan. Peramalan yang tepat akan memperhitungkan proses estimasi terhadap produk yang dijual dan kemampuan dari penjualan untuk mengembalikan investasi biaya yang sudah dikeluarkan (Lia, 2012).
II.5 Jaminan Mutu Produk Perikanan
Globalisasi dan pertumbuhan ekonomi semakin meningkatnya kesadaran manusia menjaga kesehatan; melahirkan tuntutan jaminan kesehatan dan keselamatan produk perikanan yang akan dikonsumsi. Dikaitkan ekspor hasil perikanan berarti kualitas dan mutu hasil perikanan sangat menentukan persaingan pasar. Negara pengekspor harus meningkatkan sistem pembinaan mutu; antara lain memperketat peraturan sesuai tuntutan konsumen. Dalam rangka melindungi konsumen, telah dikembangkan Quallity Management Programme (QMP) di Canada, ISO-9000 oleh Organization for International Standard, Hazard Analysis Critical Control Point (HACCP) oleh Amerika Serikat. Pada prinsipnya menekankan pengawasan yang menjamin mutu sejak bahan baku (pra produksi) sampai ke produk akhir Pemerintah Indonesia mengembangkan Program Manajemen Mutu Terpadu (PMMT) didasarkan konsep Hazard Analysis Critical Control Point (HACCP).
Berdasarkan UU No. 9 Tahun 1985 dan dilandasi dengan ketentuan internasional;’ dikeluarkan Keputusan Menteri Pertanian Nomor: 41/Kpts/IK.210/2/98 tertanggal 3 Pebruari 1998 tentang Sistem Manajemen Mutu Terpadu Hasil Perikanan adalah sebagai salah upaya melindungi masyarakat konsumen (merugikan, membahayakan, kesehatan, praktek penipuan). Sistem Manajemen Mutu Terpadu Hasil Perikanan adalah ketentuan melaksanakan manajemen mutu hasil perikanan bagi lembaga-lembaga pemerintah, perorangan dan badan usaha yang bergerak dalam bidang perikanan. Pelaksanaannya dilakukan pada :
(a) usaha pengadaan dan penyaluran sarana produksi,
(b) usaha penangkapan dan pembudidayaan ikan,
(c) usaha pengolahan hasil perikanan,
(d) usaha pendistribusian dan pemasaran hasil perikanan,
(e) pengadaan dan pengelolaan prasarana perikanan, dan
(f) pembinaan mutu hasil perikanan
Beberapa ketentuan dalam keputusan Menteri meliputi :
(a) persyaratan bahan baku, penggunaan bahan penolong dan bahan tambahan makanan,
(b) persyaratan kelayakan unit pengolahan,
(c) persyaratan pengolahan,
(d) penerapan sistem manajemen mutu,
(e) standar mutu,
(f) pemasukan hasil perikanan ke dalam wilayah Republik Indonesia,
(g) pembinaan,
(h) pengawasan,
(I) penyidikan,
(j) pembiayaan,
(k) tindakan administratif,
(l) ketentuan peralihan, 
 (m) penutup.
Unit Pengolahan harus memenuhi standar mutu konsumsi dalam negeri maupun ekspor berpedoman standar pengolahan sesuai jenis komoditas; mulai dari penanganan, pengumpulan, pengangkutan, penyimpanan, dan pendistribusian harus berpedoman pada persyaratan sanitasi, standar mutu produk hasil perikanan sesuai standar mutu yang ditetapkan Badan Standardisasi Nasional (BSN) sebagai Standar Nasional Indonesia (SNI).
            Beberapa istilah yang berkaitan dengan kebijakan pembinaan mutu hasil perikanan :
a.    Sertifikat Kelayakan Mutu (SKP) : Surat Keterangan yang dikeluarkan oleh Menteri Pertanian dalam hal ini Direktur Jenderal Perikanan yang menerangkan bahwa Unit Pengolahan Ikan telah memenuhi persyaratan yang ditentukan; 
b.    Sertifikat Pengolah Ikan (SPI) : Surat Keterangan yang dikeluarkan oleh Menteri Pertanian dalam hal ini Direktur Jenderal Perikanan yang menerangkan bahwa seseorang telah memperoleh pendidikan dan atau pelatihan tertentu dan menguasai pengetahuan di bidang pengolahan ikan;
c.    Sertifikat Mutu : Surat Keterangan yang dikeluarkan oleh Laboratorium Penguji yang menerangkan bahwa suatu hasil perikanan telah memenuhi Standar Mutu; 
d.    Sertifikat Kesehatan : Surat Keterangan yang dikeluarkan oleh Laboratorium Penguji yang menerangkan bahwa suatu hasil perikanan telah ditangani dan diolah sejak prapanen hingga siap didistribusikan dengan cara-cara yang memenuhi persyaratan sanitasi sehingga aman dikonsumsi manusia;
e.    Pengawas Mutu Hasil Perikanan : Pegawai Negeri Sipil yang telah menyelesaikan pelatihan khusus, yang diangkat dan ditempatkan oleh Menteri Pertanian dalam hal ini Direktur Jenderal Perikanan untuk bertugas melakukan pengawasan terhadap Unit Pengolahan ikan dalam melaksanakan pengendalian mutu dan Laboratorium Penguji dalam melaksanakan pengujian mutu hasil perikanan.
Sistem Pengawasan Mutu Hasil Perikanan telah mengalami perkembangan yang cukup pesat.Namun demikian Sistem Pengawasan Mutu Hasil Perikanan secara Nasional yang telah mampu diterapkan selama ini, tampaknya masih memerlukan penajaman dan umpan balik agar pelaksanaannya lebih efektif dan efisien. Hal ini dimaksudkan untuk menyatukan derap langkah semua jajaran dan jaringan Pengawas Mutu Hasil Perikanan, terutama dalam hal kesamaan persepsi tentang pentingnyapemberlakuan jaminan Mutu Hasil Perikanan yang berkaitan dengan Food Safety and Quality (Kemenkuham, 2014).



III. METODOLOGI PRAKTEK
III.1. Lokasi dan Waktu                          
Pelaksanaan praktik lapang Manajemen Industri Hasil Perikanan ini dilaksanakan pada hari Sabtu 1 November 2014. Bertempat di PT. Bantimurung Indah, JL. DR Sam Ratulangi No.31, Kelurahan Pammelakkang Je’ne, Maros Baru, Kabupaten Maros, Provinsi Sulawesi Selatan.
III.2.Metode Penggumpulan Data
Metode pada Praktik Lapang Manajemen Industri Hasil Perikanan kali ini dilaksanakan dengan cara dari mahasiswa melakukan wawancara langsung serta observasi dengan warga yang memiliki usaha dibidang pengolahan hasil perikanan dan dengan pengamatan lagsung dari industri pengolahan hasil perikanan tersebut. Setelah mendapatkan hasil dari wawancara dan pengamatan langsung kemudian hasil tersebut didata dan diolah menjadi sebuah laporan.
III.3.Sumber Data
Sumber data pada Praktek lapang mata kuliah Manajemen Industri Perikanan yaitu:
1.    Data primer: merupakan data yang diperoleh secara langsung di lapangan melalui wawancara dan observasi (menggunakan kuesioner).
2.    Data sekunder: merupakan data pelengkap primer, yang diperoleh dari kelurahan setempat yang erat hubungannya dengan data primer. 
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, 2010.Perikanan Indonesiadan pesisir. Brilian internasional :Jakarta
Lepank,2012.Pengertian industry menurut beberapaahli.http://www.lepank.com/2012/07/pengertian-industri-menurut-beberapa html(di akses pada tanggal 22 Oktober 2014 Pada Jam 20:WITA)
Aninim, 2014. http://rumahbaca-galereenhith.blogspot.com/2012/05/manajemen-industri-hubungan-manjemen.html (di akses pada tanggal 30 Oktober 2014  Pada Jam 21:00 WITA)
Anonim.2014, Pengertian Industri (Artikel Lengkap)http://hedisasrawan.blogspot.com/2014/01/pengertian-industri-artikel-lengkap.htm (di akses pada tanggal 22 Oktober 2014 Pada Jam 22:00 WITA)
Anindita, R. 2004. Pemasaran Hasil Perikanan. Penerbit Papyrus. Surabaya.
Assauri, S. 2007. Manajemen Pemasaran: Dasar, Konsep dan Strategi. PT Raja          Grafindo Persada. Jakarta.

Effendy,Rustam. 2000. Pengantar Bisnis Modern. Penerbit Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Brawijaya.

Ekawarna,2010. Manajemen Badan Usaha dan Koperasi.Gaung PersadaPress. Jakarta.
Axel, 2014. Laporan Kunjungan PT. Bantimurung Indah (http://axelf3.blogspot.com/2014/03/laporan-kunjungan-pt-bantimurung-indah.html) Diakses pada hari Selasa, 21 Oktober 2014. Pukul 18.15 WITA. Makassar
www. Dinas Kelautan Dan Perikanan Provinsi Sulawesi Selatan.com

www. Pemerintah Kabupaten Maros.com

3 komentar:

  1. Ass.wr.wt.saya Ibu Nur Intan  tki singapore sangat berterima kasih kepada Aki Soleh, berkat bantuan angka jitu yang di berikan Aki Soleh, saya bisah menang togel 4D yaitu (9669) dan alhamdulillah saya menang (359,juta)sekarang saya sudah bisah melunasi hutang-hutang saya dan menyekolahkan anak-anak saya. sekarang saya sudah bisah hidup tenang berkat bantuan Aki Soleh. bagi anda yang termasuk dalam kategori di bawah ini:
    1.di lilit hutang
    2.selalu kalah dalam bermain togel
    3.barang-barang berharga sudah habis buat judi togel
    4.hidup sehari-hari anda serba kekurangan
    5.anda sudah kemana-mana tapi belum dapat solusi yang tepat
    6.pesugihan tuyul
    7.pesugihan bank gaib
    8.pesugihan uang balik
    9.pesugihan dana gaib, dan dll
    dan anda ingin mengubah nasib melalui jalan togel seperti saya hub Aki Soleh di no; 082-313-336-747.
    atau anda bisah kunjungi blog AKI "http://angkaramalantogel.blogspot.co.id/"

    Atau Chat/Tlpn di WhatsApp (WA) 
    No WA Aki : 082313336747

    "ATAU  BUKA    AJA SITUS  KAMI BIAR LEBIH JELAS"

    UNTUK JENIS PUTARAN; SINGAPURA, HONGKONG, MACAU, MALAYSIA, SYDNEY, TOTO MAGNUM, TAIPE, THAILAND, LAOS, CHINA, KOREA, KAMBODIA, TOTO KUDA, ARAB SAUDI,

    AKI SOLEH dengan senang hati membantu anda memperbaiki nasib anda melalui jalan togel karna angka gaib/jitu yang di berikan AKI SOLEH tidak perlu di ragukan lagi.sudah terbukti 100% akan tembus. karna saya sudah membuktikan sendiri.buat anda yang masih ragu, silahkan anda membuktikan nya sendiri.
    SALAM KOMPAK SELALU.DAN SELAMAT BUAT YANG JUPE HARI INI





    ..( `’•.¸( `‘•. ¸* ¸.•’´ )¸.•’´ ).. 
    «082-313-336-747»  
    ..( ¸. •’´( ¸.•’´ * `’•.¸ )`’•.¸ )..

    BalasHapus
  2. Apabila Anda mempunyai kesulitan dalam pemakaian / penggunaan chemical , atau yang berhubungan dengan chemical,oli industri, jangan sungkan untuk menghubungi, kami akan memberikan konsultasi kepada Anda mengenai masalah yang berhubungan dengan chemical.

    Salam,
    (Tommy.k)
    WA:081310849918
    Email: Tommy.transcal@gmail.com
    Management

    OUR SERVICE
    Boiler Chemical Cleaning
    Cooling tower Chemical Cleaning
    Chiller Chemical Cleaning
    AHU, Condensor Chemical Cleaning
    Chemical Maintenance
    Waste Water Treatment Plant Industrial & Domestic (WTP/WWTP/STP)
    Degreaser & Floor Cleaner Plant
    Oli industri
    Rust remover
    Coal & feul oil additive
    Cleaning Chemical
    Lubricant
    Other Chemical
    RO Chemical

    BalasHapus
  3. ituDewa Poker Domino QQ | Ceme Judi Domino QQ | Agen Domino QQ | Domino QQ Online | Agen Poker | Judi Poker | Poker Online | Agen OMAHA | Agen Super Ten | BlackJack

    PROMO SPESIAL GEBYAR BULANAN ITUDEWA. KUMPULKAN TURNOVER SEBANYAK-BANYAKNYA DAN DAPATKAN HADIAH YANG FANTASTIS DARI ITUDEWA.

    MAINKAN DAN MENANGKAN HADIAH TOTAL RATUSAN JUTA, TANPA DI UNDI SETIAP BULANNYA!

    ? DAIHATSU ALYA 1.0 D MANUAL ( Senilai Rp.100.000.000,- )
    ? Yamaha Aerox 155 VVA R-Version ( Senilai Rp.25.340.000,- )
    ? ACER PREDATOR Nitro 5 AN515-52 ( Senilai Rp.11.699.000,- )
    ? Free Chips 1.500.000
    ? Free Chips 1.000.000
    ? Free Chips 250.000

    SYARAT DAN KETENTUAN : KLIK DISINI

    DAFTARKAN DIRI ANDA SEGERA : DAFTAR ITUDEWA

    1 ID untuk 7 Game Permainan yang disediakan oleh Situs ituDewa

    => Bonus Cashback 0.3%
    => Bonus Refferal 20% (dibagikan setiap Minggunya seumur hidup)
    => Bonus UPLINE REFERRAL UP TO 100.000!
    => Bonus New Member 10%
    => Customer Service 24 Jam Nonstop
    => Support 7 Bank Lokal Indonesia (BCA, BNI, BRI, Mandiri, Danamon, Cimb Niaga, Permata Bank)


    Deposit Via Pulsa, OVO & GOPAY
    Pusat Bantuan ituDewa

    Facebook : ituDewa Club
    Line: ituDewa
    WeChat : OfficialituDewa
    Telp / WA : +85561809401
    Livechat : ituDewa Livechat

    BalasHapus