I.
PENDAHULUAN
I.1
Latar belakang
Indonesia adalah negara dengan potensi
perikanan terbesar, itu adalah fakta yang tidak bisa dipungkiri. Dengan
potensi yang sebegitu besarnya, maka menjadi suatu pertimbangan utama untuk
melakukan langkah perencanaan industri perikanan yang tepat.Indonesia merupakan
negara yang dua pertiga dari wilayahnya adalah laut dan mempunyai potensi
sumber daya alam perikanan yang sangat besar. Diperkirakan potensi ikan lestari
sekitar 6,1 juta sampai 6,7 juta ton per tahun. Selama ini potensi perikanan
tersebut belum digali secara optimal dan diperkirakan baru mencapai 56% dari
potensinya.Salah satu industri yang dapat dikembangkan dari sumber daya
perikanan adalah industri pengalengan ikan.Meskipun belum dimanfaatkan secara
optimal, namun ekspor Indonesia sudah menerobos ke pasar utama Amerika Serikat,
Jepang dan Uni Eropa. Tercatat dalam lima tahun terakhir, ekspor ikan dalam
kaleng berfluktuasi dengan kecenderungan meningkat dari 25.911 ton tahun 1996
menjadi 37.565 ton tahun 2001 lalu.
Faktor utama yang mendukung pengembangan industri
perikanan khususnya pada kegiatan industri penangkapan ikan adalah dengan
tersedianya prasarana pelabuhan perikanan sebagai tempat berlabuhnya kapal
perikanan, tempat melakukan kegiatan bongkar muat hasil perikanan dan sarana
produksi dan produksi, sehingga fungsi pelabuhan perikanan menjadi sangat
luas.Pelabuhan perikanan merupakan kawasan pengembangan industri perikanan,
karena pembangunan pelabuhan perikanan di suatu daerah atau wilayah merupakan
embrio pembangunan perekonomian. Keberadaan pelabuhan perikanan dalam arti
fisik, seperti kapasitas pelabuhan harus mampu mendorong kegiatan ekonomi
lainnya sehingga pelabuhan perikanan menjadi suatu kawasan pengembangan
industri perikanan (Yusuf et al. 2005)
Tantangan dalam pengembangan industri perikanan adalah
bagaimana kemampuan memanfaatkan peluang dan potensi sumberdaya alam perikanan
sebagai penyedia bahan baku industri. Oleh karena itu, diperlukan strategi
kebijakan pemerintah untuk mendukung kemampuan industri perikanan menurut Putro
(2002) yaitu: 1) membangun prasarana berupa pelabuhan perikanan yang tidak lain
adalah untuk memberi pelayanan dalam pengembangan industri perikanan, 2)
penyederhanaan birokrasi yang dapat menghambat kinerja industri, 3)
mengembangkan dan mendorong organisasi nelayan agar nelayan tradisional mampu
mengembangkan usahanya guna memanfaatkan sumberdaya perikanan dalam mensuplai kebutuhan
bahan baku industri dan 4) menyediakan modal investasi dan modal kerja kepada
industri perikanan agar mampu meningkatkan kualitas produk dengan harga yang
kompetitif. Salah satu provinsi yang terletak di Kawasan Timur Indonesia adalah
Provinsi Sulawesi Selatan dengan ibukota Makassar yang memiliki potensi dan
peluang untuk dikembangkan industri perikanannya menjadi sentra industri
perikanan terbesar di Kawasan Timur Indonesia. Secara geografis, hal tersebut
didukung oleh letak Kota Makassar yang merupakan salah satu kota terbesar dan
merupakan pintu gerbang Kawasan Timur Indonesia, dan otomatis akan menjadi
pintu gerbang ekspor hasil perdagangan secara umum (Danial 2006).
I.2 Tujuan dan Kegunaan
Tujuan
dilaksanakannya praktek lapang Menejemen Industri Perikanan
yaitu :
a.
Melihat dan menganalisis perencanaan
bahan baku di perusahaan PT.Bantimurung indah.Kab. Maros
b. Melihat
dan mengkaji proses rumput laut dilihat dari bahan jadi atau setengah jadi
c. Melihat
bagaimana standar mutu di perusahaan PT.Bantimurung indah. Kab. Maros
d.
Melihat bagaimana saluran pemasaran
di perusahaan PT. Bantimurung Indah, Kab. maros
Kegunaan
dilaksanakannya praktek lapang Menejemn Industri Perikanan adalah sebagai data pembanding
antara materi yang didapatkan dibangku kuliah dengan kondisi lapangan di lokasi
praktek lapang.
II. TINJAUAN PUSTAKA
II.1 Definisi Menejemen
Industri Perikanan
Industri
adalah suatu usaha atau kegiatan pengolahan bahan mentah atau barang setengah
jadi menjadi barang jadi barang jadi yang memiliki nilai tambah untuk
mendapatkan keuntungan.Usaha perakitan atau assembling dan juga reparasi adalah
bagian dari industri.Hasil industri tidak hanya berupa barang, tetapi juga dalam
bentuk jasa.
Defenisi industry menurut beberapa ahli
(lepank 2012).
a. Sukimo
Industri
adalah perusahaan yang menjalankan kegiatan ekonomi yang tergolong dalam sektor
sekunder.
b. Teguh S. Pamudi
Industri adalah sekelompok perusahaan yang menghasilkan produk
yang dapat saling menggantikan satu sama lain.
c. Kartasapoetra
Industri adalah kegiatan
ekonomi yang mengolah bahan mentah, bahan baku, barang setengah jadi dan atau
barang jadi menjadi barang dengan nilai yang lebih tinggi lagi penggunaannya,
termasuk kegiatan rancang bangun industri dan perekayasaan industri.
d. Dra. Sri Milaningsih
Industri berasal dari
bahasa latin, yaitu industria yang berarti buruh atau tenaga kerja.
e. I Made Sandi
Industri
adalah usaha untuk memproduksi barang jadi dengan bahan baku atau bahan mentah
melalui proses produksi penggarapan dalam jumlah besar sehingga barang tersebut
dapat diperoleh dengan harga serendah mungkin tetapi dengan mutu
setinggi-tingginya.
Industri
Sumber Daya Ikan, Menurut undang-undang no.9 tahun 1985 tentang perikanan, yang
dimaksudkan dengan sumber daya hayati laut adalah sumber daya ikan (sdi).
Berdasarkan ketersediaan sumber daya kelautan, maka usaha dan upaya
pemanfaatan sumber daya tersebut dibagi dalam berbagai spesialisasi industri kelautan,
yaitu industri sumber daya ikan, industri sumber daya tak dapat pulih dan
industri jasa lingkungan.
industri perikanan untuk pemanfaatan sumber daya ikan dibagi dalam berbagai
kelompok kegiatan industri, yaitu :
Industri
penangkapan ikan (fishing industry) yakni seluruh mata rantai kegiatan dalam
usaha penangkapan ikan di laut. Jenis industri ini disebut juga sebagai
industri primer.
Industri
hasil perikanan (fish processing industry), yakni seluruh mata rantai kegiatan
dalam usaha pengolahan hasil laut, seperti pengalengan, pengeringan, pembekuan
dan sebagainya. Jenis industri ini disebut sebagai industri sekunder.
Industri
pemasaran produk laut, yakni seluruh mata rantai kegiatan dalam usaha pemasaran
hasil laut.Jenis industri ini disebut sebagai industri tertier dalam perikanan.
Industri
budidaya perairan, yakni seluruh mata rantai kegiatan dalam usaha budidaya
perairan, termasuk industri primer dalam perikanan.disamping itu terdapat juga
industri-industri lain sebagai penunjang usaha perikanan, seperti industri
pembuatan alat-alat penangkapan ikan, industri kapal perikanan, industri pakan
ikan dan sebagainya
Pembangunan perikanan
nasional bertujuan mewujudkan industri perikanan dengan semaksimal mungkin
dalam memanfaatkan sumber daya ikan secara optimal dan lestari bagi kemakmuran
rakyat, melalui peningkatan gizi masyarakat, peningkatan taraf hidup nelayan,
perluasan kesempatan kerja, peningkatan volume dan nilai ekspor, dan
peningkatan produksi sesuai dengan potensi lestari sumber daya ikan serta daya
dukung lingkungan. Guna mencapai tujuan pembangunan tersebut diperlukan
penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) pada seluruh mata rantai
sistem usaha perikanan (Budiharsono, 2001).
Secara Etimologis, Manajemen adalah
kosa kata yang berasal dari bahasa Perancis kuno, yaitu menegement yang berarti
seni melaksanakan dan mengatur. Sejauh ini memang belum ada kata yang mapan dan
diterima secara universal sehingga pengertiaanya untuk masing-masing para ahli
masih memiliki banyak perbedaan.
Secara
umum manajemen juga dipandang sebagai sebuah disiplin ilmu yang mengajarkan
tentang proses untuk memperoleh tujuan organisasi melalui upaya bersama dengan
sejumlah orang atau sumber milik organisasi. Dalam hal ini manajemen dibedakan
menjadi 3 bentuk karakteristik, diantaranya adalah:
a. Sebuah
proses atau seri dari aktivitas yang berkelanjutan dan berhubungan.
b. Melibatkan
dan berkonsentrasi untuk mendapatkan tujuan organisasi.
c. Mendapatkan
hasil-hasil ini dengan berkerja sama dengan sejumlah orang dan memanfaatkan
sumber-sumber dimiliki si organisasi.
manajemen industri adalah suatu proses
perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya
manusia dan sumber daya lainnya untuk menggerakan pembangunan ekonomi manusia
secara sistematik yang tersusun atas faktor-faktor seperti sejarah, seni dan
desain, ekonomi pemasaran, teknologi geografi dan dampak sosial sehingga
mengandung keunggulan secara komparatif, kompetitif dan kombinasi komparatif-kompetitif
yang mampu menjamin kehidupan manusia dan prosesnya dapat berjalan efektif dan
efisien.
II.2
Fungsi-Fungsi Menejemen
Sebuah
perusahaan melakukaN berbagai macam kegiatan sebagai bagian dari proses
operasional. Kegiatan-kegiatan tersebut dilakukan dalam rangka mencapai tujuan
perusahaan, yaitu bertahan hidup dan memperoleh keuntungan, tujuan sosial, dan
sebagainya (Firdaus, 2007).
Fungsi Manajemen Menurut Hendry Fayol :
1.
Perencanaan (planning)
berupa penentuan langkah-langkah yang memungkinkan organisasi mencapai
tujuan-tujuannya.
2.
Pengorganisasian dan
(organizing), dalam arti mobilisasi bahan materiil dan sumber daya manusia guna
melaksanakan rencana.
3.
Memerintah
(Commanding) dengan memberi arahan kepada karyawan agar dapat menunaikan tugas
pekerjaan mereka
4.
Pengkoordinasian (Coordinating) dengan
memastikan sumber-sumber daya dan kegiatan organisasi berlangsung secara
harmonis dalam mencapai tujuannya.
5.
Pengendalian
(Controlling) dengan memantau rencana untuk membuktikan apakah rencana itu
sudah dilaskanakan sebagaimana mestinya.
Namun saat ini, lima
fungsi tersebut telah diringkas sedetail mungkin oleh Hendry Fayol yaitu :
1). Planning atau perencanaan
Merupakan pemilihan atau
penetapan tujuan-tujuan organisasi dan penentuan strategi kebijaksanaan proyek
program prosedur metode sistem anggaran dan standar yang dibutuhkan utk
mencapai tujuan.
2). Organizing atau pengorganisasian
§
Penentuan sumber
daya-sumber daya dan kegiatan-kegiatan yg dibutuhkan utk mencapai tujuan
organisasi.
§
Perancangan dan pengembangan
suatu organisasi atau kelompok kerja yg akan dapat membawa hal-hal tersebut ke
arah tujuan.
§
Penugasan tanggung jawab
tertentu
§
Pendelegasian wewenang
yang diperlukan kepada individu-individu untuk melaksanakan tugasnya.
3). Staffing
Staffing atau penyusunan
personalia adalah penarikan (recruitment) latihan dan pengembangan serta
penempatan dan pemberian orientasi pada karyawan dalam lingkungan kerja yg
menguntungkan dan produktif.
4). Leading atau fungsi pengarahan
adalah bagaimana membuat
atau mendapatkan para karyawan melakukan apa yg diinginkan dan harus mereka
lakukan.
5). Controlling atau pengawasan
adalah penemuan dan
penerapan cara dan alat untuk menjamin bahwa rencana telah dilaksanakan sesuai
dengan yg telah ditetapkan.
Fungsi Manajemen Menurut George Terry
Terry mendefinisikan
manajemen dalam bukunya Principles
of Management yaitu “Suatu proses yang membedakan atas
perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan pengawasan dengan memanfaatkan
baik ilmu maupun seni demmi mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya”.
Dari definisi Terry itulah kita bisa melihat fungsi manajemen
menurutnya. Berikut ini adalah fungsi manajemen menurut Terry:
1.
Perencanaan (planning)
yaitu sebagai dasar pemikiran dari tujuan dan penyusunan langkah-langkah yang
akan dipakai untuk mencapai tujuan. Merencanakan berarti mempersiapkan segala
kebutuhan, memperhitungkan matang-matang apa saja yang menjadi kendala, dan
merumuskan bentuk pelaksanaan kegiatan yang bermaksuud untuk mencapai tujuan.
2.
Pengorganisasian (organization)
yaitu sebagai cara untuk mengumpulkan orang-orang dan menempatkan mereka
menurut kemampuan dan keahliannya dalam pekerjaan yang sudah direncanakan.
3.
Penggerakan (actuating)
yaitu untuk menggerakan organisasi agar berjalan sesuai dengan pembagian kerja
masing-masing serta menggerakan seluruh sumber daya yang ada dalam organisasi
agar pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan bisa berjalan sesuai rencana dan
bisa memcapai tujuan.
4.
Pengawasan (controlling)
yaitu untuk mengawasi apakah gerakan dari organisasi ini sudah sesuai dengan
rencana atau belum. Serta mengawasi penggunaan sumber daya dalam organisasi
agar bisa terpakai secara efektif dan efisien tanpa ada yang melenceng dari
rencana.
Hakikat dari fungsi manajemen dari Terry adalah
apa yang direncakan, itu yang akan dicapai. Maka itu fungsi perencanaan harus
dilakukan sebaik mungkin agar dalam proses pelaksanaanya bisa berjalan dengan
baik serta segala kekurangan bisa diatasi. Sebelum kita melakukan perencanaan,
ada baiknya rumuskan dulu tujuan yang akan dicapai.
Fungsi Manajemen Menurut Lyndall F.
Urwick (1974)
1). Staffing
Staffing adalah salah satu fungsi manajemen berupa penyampaian
perkembangan atau hasil kegiatan atau pemberian keterangan mengenai segala hal
yang bertalian dengan tugas dan fungsi-fungsi kepada pejabat yang lebih tinggi.
2). Planning
Berbagai batasan tentang planning dari yang sangat sederhana
sampai dengan yang sangat rumit.Misalnya yang sederhana saja merumuskan bahwa
perencanaan adalah penentuan serangkaian tindakan untuk mencapai suatu hasil
yang diinginkan. Pembatasan yang terakhir merumuskan perencaan
merupakan penetapan jawaban kepada enam pertanyaan berikut :
1. Tindakan
apa yang harus dikerjakan ?
2. Apakah
sebabnya tindakan itu harus dikerjakan ?
3. Di
manakah tindakan itu harus dikerjakan ?
4. kapankah
tindakan itu harus dikerjakan ?
5. Siapakah
yang akan mengerjakan tindakan itu ?
6. Bagaimanakah caranya
melaksanakan tindakan itu ?
3). Organizing
Organizing atau pengororganisasian adalah kumpulan dua orang
atau lebih yang bekerja sama dalam cara yang terstruktur untuk mencapai sasaran
spesifik atau sejumlah sasaran.
4). Controlling
Controlling atau pengawasan, sering juga disebut pengendalian
adalah salah satu fungsi manajemen yang berupa mengadakan penilaian, bila perlu
mengadakan koreksi sehingga apa yang dilakukan bawahan dapat diarahkan ke jalan
yang benar dengan maksud dengan tujuan yang telah digariskan semula.
5). Directing / Commanding
Directing atau Commanding adalah fungsi manajemen yang berhubungan
dengan usaha memberi bimbingan, saran, perintah-perintah atau instruksi kepada
bawahan dalam melaksanakan tugas masing-masing, agar tugas dapat dilaksanakan
dengan baik dan benar-benar tertuju pada tujuan yang telah ditetapkan semula.
6). Coordinating
Coordinating atau pengkoordinasian merupakan salah satu fungsi
manajemen untuk melakukan berbagai kegiatan agar tidak terjadi kekacauan,
percekcokan, kekosongan kegiatan, dengan jalan menghubungkan, menyatukan dan
menyelaraskan pekerjaan bawahan sehingga terdapat kerja sama yang terarah dalam
upaya mencapai tujuan organisasi.
Fungsi Manajemen Menurut Harold Koentz
1). Planning
Penetapan sejumlah
pekerjaan yang akan dilaksanakan kemudian. Perencanaan merupakan aktivitas
untuk memilih dan menghubungkan fakta serta aktivitas membuat rencana mengenai
kegiatan-kegitan apa yang akan dilakukan di masa depan. Maka seorang manajer
dituntut untuk dapat membuat rencana terlebih dahulu tentang kegiatan yang akan
dilakukan. Proses perencanaan sangat penting dilaksanakan sebagai pedoman atau
pegangan dalam pengerjaan aktivitas selanjutnya. Adapun beberapa aktivitas
perencanaan adalah peramalan, pengembangan tujuan-tujuan, pengembangan
strategi-strategi, pemrograman, penjadwalan, penganggaran, pengembangan
kebijakan-kebijakan, dan pengembangan prosedur-prosedur.
2). Organizing
Pengorganisasian adalah usaha yang dilakukan
untuk menciptakan hubungan kerja antar personal dalam organisasi dengan cara
mengelompokan orang-orang beserta penetapan tugas-tugas, fungsi-fungsi,
wewenang, dan tanggung jawab masing-masing agar tercapainya tujuan bersama
melalui aktivitas-aktivitas yang berdaya dan berhasil guna karena dilakukan
secara efektif dan efisien.
3). Staffing
Penyusunan kepegawaian pada suatu organisasi dari awal masa
penerimaan, seleksi, orientasi, pelatihan dan pengembangan karir hingga
menggerakan pegawai agar setiap tenaga kerja yang ada memberikan dan
melaksanakan suatu kegiatan yang menguntungkan organisasi.
4). Directing
Fungsi directing atau sering dikenal dengan leading adalah satu
kegitan yang berhubungan dengan pemberian perintah dan saran agar para bawahan
dapat mengerjakan tugas yang dikehendaki manajer. Kegiatannya meliputi
mengambil keputusan, mengadakan komunikasi antara manajer dan bawahan agar ada
rasa saling pengertian, memberikan semangat, motivasi ataupun dorongan
kepada bawahan dalam melaksanakan tugasnya, memilih orang-oramg yang mempunyai
kemampuan untuk bergabung dalam kelompoknya, dan memperbaiki pengetahuan serta
sikap bawahan agar terampil dalam mengerjakan pekerjaan.
5). Controlling
Melalui aktivitas
pengendalian, manajer harus mengevaluasi dan menilai pekerjaan-pekerjaan yang
dilakukan bawahannya untuk mengetahui apakah pekerjaan dilakukan sesuai dengan
rencana yang telah ditetapkan atau tidak.Pengendalian tidaklah bermaksud untuk
mencari kesalahan bawahan. Namun pengendalian dilakukan bertujuan untuk mencari
penyimpangan yang terjadi sehingga dapat dilakukan perbaikan kea rah yang lebih
baik (Anomim,2014).
II.3
Macam-Macam Industri
Industri adalah suatu
usaha atau kegiatan pengolahan bahan mentah atau barang setengah jadi menjadi
barang jadi barang jadi yang memiliki nilai tambah untuk mendapatkan
keuntungan.Usaha perakitan atau assembling dan juga reparasi adalah bagian dari
industri. Hasil industri tidak hanya berupa barang, tetapi juga dalam bentuk
jasa
Adapun macam-macam
industri berdasarkan kriteria masing-masing, adalah sebagai berikut.
a. Klasifikasi
Industri Berdasarkan Bahan Baku
1) Industri ekstraktif, yaitu
industri yang bahan bakunya diperoleh langsung dari alam. Misalnya: industri
hasil pertanian, industri hasil perikanan, dan industri hasil kehutanan.
2) Industri nonekstraktif, yaitu
industri yang mengolah lebih lanjut hasilhasil industri lain. Misalnya:
industri kayu lapis, industri pemintalan, dan industri kain.
3) Industri fasilitatif atau
disebut juga industri tertier. Kegiatan industrinya adalah dengan
menjual jasa layanan untuk keperluan orang lain. Misalnya: perbankan,
perdagangan, angkutan, dan pariwisata.
b. Klasifikasi
Industri Berdasarkan Bahan Mentah
1) Industri pertanian, yaitu
industri yang mengolah bahan mentah yang diperoleh dari hasil kegiatan pertanian. Misalnya:
industri minyak goreng, Industri gula, industri kopi, industri teh, dan
industri makanan.
2) Industri pertambangan, yaitu
industri yang mengolah bahan mentah yang berasal dari hasil pertambangan.
Misalnya: industri semen, industri baja, industri BBM (bahan bakar minyak
bumi), dan industri serat sintetis.
3) Industri jasa, yaitu industri
yang mengolah jasa layanan yang dapat mempermudah dan meringankan beban
masyarakat tetapi menguntungkan. Misalnya: industri perbankan, industri
perdagangan, industri pariwisata, industri transportasi, industri seni dan
hiburan.
c. Klasifikasi
Industri Berdasarkan Cara Pengorganisasian
1) Industri kecil, yaitu industri
yang memiliki ciri-ciri: modal relatif kecil, teknologi sederhana, pekerjanya
kurang dari 10 orang biasanya dari kalangan keluarga, produknya masih
sederhana, dan lokasi pemasarannya masih terbatas (berskala lokal). Misalnya:
industri kerajinan dan industri makanan ringan.
2) Industri menengah, yaitu
industri yang memiliki ciri-ciri: modal relative besar, teknologi cukup maju
tetapi masih terbatas, pekerja antara 10-200 orang, tenaga kerja tidak tetap,
dan lokasi pemasarannya relative lebih luas (berskala regional). Misalnya:
industri bordir, industri sepatu, dan industri mainan anak-anak.
3) Industri besar, yaitu industri
yang memiliki ciri-ciri: modal sangat besar, teknologi canggih dan modern,
organisasi teratur, tenaga kerja dalam jumlah banyak dan terampil, pemasarannya
berskala nasional atau internasional. Misalnya: industri barang-barang
elektronik, industri otomotif, industri transportasi, dan industri persenjataan
(Edwinpram,2014).
II.4 Konsep
kemitraan
Saat
ini banyak peluang kemitraan usaha yang ditawarkan dengan berbagai konsep di
media sosial, pameran, media cetak dan lain-lain.Konsep kemitraan modern yang
ditawarkan adalah berbagai macam mulai dari waralaba, business opportunity,
lisensi, investasi dan sejenisnya.
Pengertian kemitraan jika kita lihat di Peraturan
Pemerintah no. 44 tahun 2007 adalah kerjasama usaha disertai pembinaan dan
pengembangan dengan memperhatikan prinsip saling memerlukan, saling memperkuat
dan saling
menguntungkan.
menguntungkan.
Banyak pola kemitraan dan waralaba yang ditawarkan namun
ada banyak kemitraan dan waralaba tersebut hanya berumur sebentar, mereka tidak
berjalan sebagaimana mestinya dan malah pemberi waralaba ada yang gulung
tikar.Namun banyak juga pola kemitraan dan waralaba yang sukses.
Belajar dari pengalaman tersebut, kita mencoba melihat
konsep kemitraan tradisional yang sebenarnya banyak berlaku di masyarakat usaha
mikro dan kecil.Kemitraan tersebut dapat berjalan dengan cukup lama dan saling
menguntungkan.
Saya pernah bertanya dengan seorang pedagang nasi goreng
gerobakan, apakah ini usaha milik seorang bos atau miliknya sendiri.Iamenyebut
bahwa ini miliknya sendiri namun ada seorang yang membantu dengan konsep
kemitraan yang mereka anut.
Kemitraannya seperti apa? Para calon penjual nasi goreng
gerobakan tersebut mendapatkan tawaran untuk menjadi pedagang mandiri dari
seorang yang menjadi mitra mereka.Mitra ini menawarkan gerobak dan tempat
tinggal gratis. Para penjual nasi goreng tidak lagi memusingkan di mana mereka
akan tinggal dan bagaimana modal usahanya.
Selain gerobak yang diberikan, untuk bahan baku berjualan
nasi goreng yang juga tersedia mie dan kwetiau, disediakan oleh sang mitranya
sehari-hari. Biasanya sang mitra ini selain menyediakan tempat tinggal juga
memiliki warung sembako/kelontong.
Bahan baku untuk berjualan nasi goreng seperti nasi, mie,
kwetiau, minyak goreng, kecap, krupuk, ayam, telur, sayuran, bumbu dan lainnya,
disediakan oleh sang mitranya dengan konsep menjual. Mitra menjual kebutuhan
berdagang nasi goreng tersebut, sang penjual nasi goreng tinggal membayar apa
yang dibeli dari warung mitranya. Sehingga tidak ada setoran, komisi ataupun
bagi hasil kepada pemilik warung.
Bagi penjual nasi goreng yang baru berjualan, mereka akan
dibimbing bagaimana memasak. Dan jika penjual nasi goreng tersebut belum
mempunyai modal, mereka bisa membayar tempo sepulang dari mereka berjualan nasi
goreng.
Konsep ini memiliki prinsip saling memerlukan, saling
memperkuat dan saling menguntungkan. Si pemilik warung seperti mempunyai
pelanggan tetap yang sudah pasti pembelinya dan penjual nasi goreng pun merasa
tidak repot lagi harus pergi ke pasar dan tidak harus memikirkan tempat
tinggal. Penjual nasi goreng pun mendapatkan bimbingan dan pengembangan dari
mitranya juga dari rekan – rekannya sesama penjual nasi goreng.
Konsep kemitraan tradisional ini tidak hanya berlaku pada
penjual nasi goreng, saya pun menemukan beberapa penjual seperti penjual bakso,
mie ayam, penjual es doger, ketoprak, burger keliling, asinan dan lain-lain.
Terbayangkah kemitraan apa yang ingin dibangun dengan
konsep tersebut pada tahun 2014 esok? Semoga menemukan ide tersebut sehingga
dapat memberikan manfaat untuk orang lain dengan prinsip saling memerlukan,
saling memperkuat dan saling menguntungkan.
II.5 Perencanaan
Hasil Industri Perikanan
Tidak dapat dipungkiri, bahwa proses
perencanaan bisnis menjadi salah satu aspek yang penting terkait dengan
industri perikanan. Perencanaan bisnis yang tepat yang dpat dilakukan
adalah dengan melalui beberapa tahapan:
(1)Riset bahan baku
(1)Riset bahan baku
Melakukan proses perhitungan dan kalkulasi
yang terkait dengan potensi sumber daya bahan baku pengadaan terhadap industri
pengolahan itu sendiri. Estimasi itu sendiri meliputi jumlah dan kuantitas dari
sumber daya, akses sumber daya untuk mencapai ke area proses maupun kompetisi
untuk mendapatkan bahan baku tersebut.
(2) Proses perhitungan terhadap operasional dan investasi
Seperti kebanyakan dari perencanaan bisnis lainnya, perhitungan terhadap analisis kelayakan memerlukan informasi terkait dengan biaya operasional dan investasi yang terkait dengan aspek dari instalasi industri tersebut. Proses estimasi dan pengukuran yang dilakukan juga harus dipastikan sesuai dengan peramalan dari proses baliknya investasi.
Seperti kebanyakan dari perencanaan bisnis lainnya, perhitungan terhadap analisis kelayakan memerlukan informasi terkait dengan biaya operasional dan investasi yang terkait dengan aspek dari instalasi industri tersebut. Proses estimasi dan pengukuran yang dilakukan juga harus dipastikan sesuai dengan peramalan dari proses baliknya investasi.
Sedikit berbeda dibandingkan dengan
industri operasional lainnya, industri perikanan ini memiliki aspek resiko yang
harus dipertimbangkan, seperti (1) resiko regulasi, industri perikanan terkait
dengan regulasi nasional dan internasional yang ditetapkan untuk mengakomodasi
dari proses pengembangan industri maupun pengolahan (2) resiko dari harga,
harga produk yang fluktuatif yang juga tergantung dari kebutuhan pasar, terkait
dengan keberadaan bahan baku, ataupun dari aspek cuaca dan musin (3) resiko
proses, proses pengolahan perikanan yang tepat akan sangat konsisten dengan
standar kualitas dan keamanan pangan, ketidaksesuaian akan penanganan selama
penerimaan, proses maupun pelepasan barang jadi.
(3) Proses Peramalan Penjualan
Dalam proses
pengembangan proses peramalan penjualan juga dipastikan sesuai dengan standar
persyaratan yang telah ditetapkan. Termasuk di dalamnya adalah potensi dari
penjualan. Peramalan yang tepat akan memperhitungkan proses estimasi terhadap
produk yang dijual dan kemampuan dari penjualan untuk mengembalikan investasi
biaya yang sudah dikeluarkan (Lia, 2012).
II.5 Jaminan Mutu Produk Perikanan
Globalisasi dan pertumbuhan ekonomi
semakin meningkatnya kesadaran manusia menjaga kesehatan; melahirkan
tuntutan jaminan kesehatan dan keselamatan produk perikanan yang akan
dikonsumsi. Dikaitkan ekspor hasil perikanan berarti kualitas dan mutu
hasil perikanan sangat menentukan persaingan pasar. Negara pengekspor
harus meningkatkan sistem pembinaan mutu; antara lain memperketat peraturan
sesuai tuntutan konsumen. Dalam rangka melindungi konsumen,
telah dikembangkan Quallity Management Programme (QMP) di Canada,
ISO-9000 oleh Organization for International Standard, Hazard Analysis
Critical Control Point (HACCP) oleh Amerika Serikat. Pada prinsipnya
menekankan pengawasan yang menjamin mutu sejak bahan baku (pra produksi) sampai
ke produk akhir Pemerintah Indonesia mengembangkan Program Manajemen Mutu
Terpadu (PMMT) didasarkan konsep Hazard Analysis Critical Control
Point (HACCP).
Berdasarkan UU No. 9 Tahun 1985 dan dilandasi dengan
ketentuan internasional;’ dikeluarkan Keputusan Menteri Pertanian
Nomor: 41/Kpts/IK.210/2/98 tertanggal 3 Pebruari 1998 tentang Sistem
Manajemen Mutu Terpadu Hasil Perikanan adalah sebagai salah
upaya melindungi masyarakat konsumen (merugikan, membahayakan,
kesehatan, praktek penipuan). Sistem Manajemen Mutu Terpadu Hasil
Perikanan adalah ketentuan melaksanakan manajemen mutu hasil perikanan
bagi lembaga-lembaga pemerintah, perorangan dan badan usaha
yang bergerak dalam bidang perikanan. Pelaksanaannya dilakukan pada :
(a)
usaha pengadaan dan penyaluran sarana produksi,
(b) usaha
penangkapan dan pembudidayaan ikan,
(c) usaha
pengolahan hasil perikanan,
(d)
usaha pendistribusian dan pemasaran hasil perikanan,
(e) pengadaan
dan pengelolaan prasarana perikanan, dan
(f) pembinaan
mutu hasil perikanan
Beberapa ketentuan dalam keputusan Menteri meliputi :
(a) persyaratan
bahan baku, penggunaan bahan penolong dan bahan tambahan makanan,
(b) persyaratan
kelayakan unit pengolahan,
(c) persyaratan
pengolahan,
(d) penerapan
sistem manajemen mutu,
(e)
standar mutu,
(f) pemasukan
hasil perikanan ke dalam wilayah Republik Indonesia,
(g) pembinaan,
(h) pengawasan,
(I) penyidikan,
(j) pembiayaan,
(k) tindakan
administratif,
(l) ketentuan
peralihan,
(m) penutup.
Unit Pengolahan harus memenuhi standar mutu konsumsi dalam
negeri maupun ekspor berpedoman standar pengolahan sesuai
jenis komoditas; mulai dari penanganan, pengumpulan, pengangkutan,
penyimpanan, dan pendistribusian harus berpedoman pada persyaratan
sanitasi, standar mutu produk hasil perikanan sesuai standar mutu yang
ditetapkan Badan Standardisasi Nasional (BSN) sebagai Standar
Nasional Indonesia (SNI).
Beberapa istilah yang berkaitan dengan kebijakan pembinaan
mutu hasil perikanan :
a. Sertifikat Kelayakan Mutu (SKP) : Surat Keterangan yang
dikeluarkan oleh Menteri Pertanian dalam hal ini Direktur
Jenderal Perikanan yang menerangkan bahwa Unit Pengolahan Ikan telah
memenuhi persyaratan yang ditentukan;
b. Sertifikat Pengolah Ikan (SPI) : Surat Keterangan yang dikeluarkan
oleh Menteri Pertanian dalam hal ini Direktur Jenderal Perikanan yang
menerangkan bahwa seseorang telah memperoleh pendidikan dan atau
pelatihan tertentu dan menguasai pengetahuan di
bidang pengolahan ikan;
c. Sertifikat Mutu : Surat Keterangan yang dikeluarkan oleh
Laboratorium Penguji yang menerangkan bahwa suatu hasil perikanan
telah memenuhi Standar Mutu;
d. Sertifikat Kesehatan : Surat Keterangan yang dikeluarkan oleh
Laboratorium Penguji yang menerangkan bahwa suatu hasil perikanan
telah ditangani dan diolah sejak prapanen hingga siap
didistribusikan dengan cara-cara yang memenuhi persyaratan sanitasi
sehingga aman dikonsumsi manusia;
e. Pengawas Mutu Hasil Perikanan : Pegawai Negeri Sipil yang telah
menyelesaikan pelatihan khusus, yang diangkat dan ditempatkan oleh
Menteri Pertanian dalam hal ini Direktur Jenderal Perikanan untuk
bertugas melakukan pengawasan terhadap Unit Pengolahan ikan dalam melaksanakan
pengendalian mutu dan Laboratorium Penguji dalam melaksanakan pengujian
mutu hasil perikanan.
Sistem Pengawasan Mutu
Hasil Perikanan telah mengalami perkembangan yang cukup pesat.Namun demikian
Sistem Pengawasan Mutu Hasil Perikanan secara Nasional yang telah mampu diterapkan
selama ini, tampaknya masih memerlukan penajaman dan umpan balik agar
pelaksanaannya lebih efektif dan efisien. Hal ini dimaksudkan untuk menyatukan
derap langkah semua jajaran dan jaringan Pengawas Mutu Hasil Perikanan,
terutama dalam hal kesamaan persepsi tentang pentingnyapemberlakuan jaminan
Mutu Hasil Perikanan yang berkaitan dengan Food Safety and Quality
(Kemenkuham, 2014).
III. METODOLOGI PRAKTEK
III.1.
Lokasi dan Waktu
Pelaksanaan praktik lapang Manajemen Industri Hasil
Perikanan ini dilaksanakan pada hari Sabtu 1 November 2014. Bertempat di PT.
Bantimurung Indah, JL. DR Sam Ratulangi No.31, Kelurahan Pammelakkang Je’ne,
Maros Baru, Kabupaten Maros, Provinsi Sulawesi Selatan.
III.2.Metode Penggumpulan Data
Metode pada Praktik Lapang Manajemen Industri Hasil
Perikanan kali ini dilaksanakan dengan cara dari mahasiswa melakukan wawancara
langsung serta observasi dengan warga yang memiliki usaha dibidang pengolahan
hasil perikanan dan dengan pengamatan lagsung dari industri pengolahan hasil
perikanan tersebut. Setelah mendapatkan hasil dari wawancara dan pengamatan
langsung kemudian hasil tersebut didata dan diolah menjadi sebuah laporan.
III.3.Sumber Data
Sumber data pada Praktek lapang mata
kuliah Manajemen Industri
Perikanan yaitu:
1. Data primer: merupakan data yang
diperoleh secara langsung di lapangan melalui wawancara dan observasi (menggunakan kuesioner).
2. Data sekunder: merupakan data
pelengkap primer, yang diperoleh dari kelurahan setempat yang erat hubungannya
dengan data primer.
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah,
2010.Perikanan Indonesiadan pesisir.
Brilian internasional :Jakarta
Lepank,2012.Pengertian industry menurut
beberapaahli.http://www.lepank.com/2012/07/pengertian-industri-menurut-beberapa
html(di akses pada
tanggal 22 Oktober 2014 Pada Jam 20:WITA)
Aninim, 2014. http://rumahbaca-galereenhith.blogspot.com/2012/05/manajemen-industri-hubungan-manjemen.html (di akses pada tanggal 30 Oktober
2014 Pada Jam 21:00 WITA)
Anonim.2014, Pengertian
Industri (Artikel Lengkap)http://hedisasrawan.blogspot.com/2014/01/pengertian-industri-artikel-lengkap.htm
(di akses pada tanggal 22 Oktober 2014 Pada Jam 22:00 WITA)
Anindita, R. 2004. Pemasaran
Hasil Perikanan. Penerbit Papyrus. Surabaya.
Assauri, S.
2007. Manajemen Pemasaran: Dasar, Konsep dan Strategi. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta.
Effendy,Rustam. 2000. Pengantar Bisnis Modern. Penerbit Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi,
Universitas Brawijaya.
Ekawarna,2010. Manajemen Badan Usaha dan Koperasi.Gaung PersadaPress. Jakarta.
Axel,
2014. Laporan Kunjungan PT. Bantimurung
Indah (http://axelf3.blogspot.com/2014/03/laporan-kunjungan-pt-bantimurung-indah.html) Diakses pada hari Selasa, 21 Oktober 2014. Pukul 18.15
WITA. Makassar
www. Dinas Kelautan Dan Perikanan Provinsi
Sulawesi Selatan.com
www. Pemerintah Kabupaten Maros.com
Ass.wr.wt.saya Ibu Nur Intan tki singapore sangat berterima kasih kepada Aki Soleh, berkat bantuan angka jitu yang di berikan Aki Soleh, saya bisah menang togel 4D yaitu (9669) dan alhamdulillah saya menang (359,juta)sekarang saya sudah bisah melunasi hutang-hutang saya dan menyekolahkan anak-anak saya. sekarang saya sudah bisah hidup tenang berkat bantuan Aki Soleh. bagi anda yang termasuk dalam kategori di bawah ini:
BalasHapus1.di lilit hutang
2.selalu kalah dalam bermain togel
3.barang-barang berharga sudah habis buat judi togel
4.hidup sehari-hari anda serba kekurangan
5.anda sudah kemana-mana tapi belum dapat solusi yang tepat
6.pesugihan tuyul
7.pesugihan bank gaib
8.pesugihan uang balik
9.pesugihan dana gaib, dan dll
dan anda ingin mengubah nasib melalui jalan togel seperti saya hub Aki Soleh di no; 082-313-336-747.
atau anda bisah kunjungi blog AKI "http://angkaramalantogel.blogspot.co.id/"
Atau Chat/Tlpn di WhatsApp (WA)
No WA Aki : 082313336747
"ATAU BUKA AJA SITUS KAMI BIAR LEBIH JELAS"
UNTUK JENIS PUTARAN; SINGAPURA, HONGKONG, MACAU, MALAYSIA, SYDNEY, TOTO MAGNUM, TAIPE, THAILAND, LAOS, CHINA, KOREA, KAMBODIA, TOTO KUDA, ARAB SAUDI,
AKI SOLEH dengan senang hati membantu anda memperbaiki nasib anda melalui jalan togel karna angka gaib/jitu yang di berikan AKI SOLEH tidak perlu di ragukan lagi.sudah terbukti 100% akan tembus. karna saya sudah membuktikan sendiri.buat anda yang masih ragu, silahkan anda membuktikan nya sendiri.
SALAM KOMPAK SELALU.DAN SELAMAT BUAT YANG JUPE HARI INI
..( `’•.¸( `‘•. ¸* ¸.•’´ )¸.•’´ )..
«082-313-336-747»
..( ¸. •’´( ¸.•’´ * `’•.¸ )`’•.¸ )..
Apabila Anda mempunyai kesulitan dalam pemakaian / penggunaan chemical , atau yang berhubungan dengan chemical,oli industri, jangan sungkan untuk menghubungi, kami akan memberikan konsultasi kepada Anda mengenai masalah yang berhubungan dengan chemical.
BalasHapusSalam,
(Tommy.k)
WA:081310849918
Email: Tommy.transcal@gmail.com
Management
OUR SERVICE
Boiler Chemical Cleaning
Cooling tower Chemical Cleaning
Chiller Chemical Cleaning
AHU, Condensor Chemical Cleaning
Chemical Maintenance
Waste Water Treatment Plant Industrial & Domestic (WTP/WWTP/STP)
Degreaser & Floor Cleaner Plant
Oli industri
Rust remover
Coal & feul oil additive
Cleaning Chemical
Lubricant
Other Chemical
RO Chemical
ituDewa Poker Domino QQ | Ceme Judi Domino QQ | Agen Domino QQ | Domino QQ Online | Agen Poker | Judi Poker | Poker Online | Agen OMAHA | Agen Super Ten | BlackJack
BalasHapusPROMO SPESIAL GEBYAR BULANAN ITUDEWA. KUMPULKAN TURNOVER SEBANYAK-BANYAKNYA DAN DAPATKAN HADIAH YANG FANTASTIS DARI ITUDEWA.
MAINKAN DAN MENANGKAN HADIAH TOTAL RATUSAN JUTA, TANPA DI UNDI SETIAP BULANNYA!
? DAIHATSU ALYA 1.0 D MANUAL ( Senilai Rp.100.000.000,- )
? Yamaha Aerox 155 VVA R-Version ( Senilai Rp.25.340.000,- )
? ACER PREDATOR Nitro 5 AN515-52 ( Senilai Rp.11.699.000,- )
? Free Chips 1.500.000
? Free Chips 1.000.000
? Free Chips 250.000
SYARAT DAN KETENTUAN : KLIK DISINI
DAFTARKAN DIRI ANDA SEGERA : DAFTAR ITUDEWA
1 ID untuk 7 Game Permainan yang disediakan oleh Situs ituDewa
=> Bonus Cashback 0.3%
=> Bonus Refferal 20% (dibagikan setiap Minggunya seumur hidup)
=> Bonus UPLINE REFERRAL UP TO 100.000!
=> Bonus New Member 10%
=> Customer Service 24 Jam Nonstop
=> Support 7 Bank Lokal Indonesia (BCA, BNI, BRI, Mandiri, Danamon, Cimb Niaga, Permata Bank)
• Deposit Via Pulsa, OVO & GOPAY
• Pusat Bantuan ituDewa
Facebook : ituDewa Club
Line: ituDewa
WeChat : OfficialituDewa
Telp / WA : +85561809401
Livechat : ituDewa Livechat