Senin, 04 April 2016

Ekonometrika

I. PENDAHULUAN
A.   Latar Belakang
            Perairan Indonesia sangat luas, terdiri atas lautan dan perairan umum (air tawar). Potensi sumberdaya perikanan yang dimiliki oleh perairan tersebut, baik untuk kegiatan penangkapan (capture) maupun budi daya (culture) mencapai 65 juta ton per tahun. Dari potensi 65 juta ton tersebut 57,7 juta ton merupakan potensi perikanan budidaya. Produksi ikan Indonesia pada tahun 2004 mencapai 6 juta ton (9%), yang terdiri atas 4,1 juta ton hasil tangkapan ikan laut; 0,5 juta ton hasil tangkapan ikan di perairan umum; dan sisanya 1,4 juta ton berasal dari usaha budidaya, masing-masing 0,7 juta ton hasil budidaya laut, 0,4 juta tob budidaya tambak/payau, dan 0,3 juta ton budidaya perairan umum. Produksi hasil perikanan budidaya sebesar 1,4 juta ton berarti tingkat pemanfaatan potensi perikanan budidaya baru mencapai sekitar 2,4% (Ghufran, 2008).
   Indonesia  memiliki potensi besar dalam sumber daya perikanan yang dapat di manfaatkan hingga 6,7 juta ton per tahun tanpamembahayakan kondisi keberlangsungan sumberdayanya, namun pada kenyataannya yang baru dimanfaatkan hanya 2,3 juta ton (http://www.edu2000.org,2011).
Bali adalah nama salah satu provinsi di Indonesia dan juga merupakan nama pulau terbesar yang menjadi bagian dari provinsi tersebut. Selain terdiri dari Pulau Bali, wilayah Provinsi Bali juga terdiri dari pulau-pulau yang lebih kecil di sekitarnya, yaitu Pulau Nusa Penida, Pulau Nusa Lembongan, Pulau Nusa Ceningan dan Pulau Serangan. Bali terletak di antara Pulau Jawa dan Pulau Lombok. Ibukota provinsinya ialah Denpasar yang terletak di bagian selatan pulau ini. Mayoritas penduduk Bali adalah pemeluk agama Hindu. Di dunia, Bali terkenal sebagai tujuan pariwisata dengan keunikan berbagai hasil seni-budayanya, khususnya bagi para wisatawan Jepang dan Australia. Bali juga dikenal dengan sebutan Pulau Dewata dan Pulau Seribu Pura. Pulau Bali adalah bagian dari Kepulauan Sunda Kecil sepanjang 153 km dan selebar 112 km sekitar 3,2 km dari Pulau Jawa. Secara astronomis, Bali terletak di 8°25′23″ Lintang Selatan dan 115°14′55″ Bujur Timur yang membuatnya beriklim tropis seperti bagian Indonesia yang lain (http://www.bali.co.id).
Pendapatan perkapita masyarakat Bali sebesar perkembangan PDRB per kapita harga berlaku menunjukkan peningkatan yang signifikan sebesar 11,27 persen, yaitu dari Rp 18,64 juta di tahun 2011 menjadi Rp. 20,74 juta pada tahun 2012. Sementara untuk PDRB perkapita atas dasar harga konstan 2000, peningkatan yang terjadi relatif lebih kecil yaitu sebesar 4,67 persen, dari Rp 7,75 juta di tahun 2011 menjadi Rp. 8,11 juta di tahun 2012 (BPS Provinsi Bali, 2013)
Alasan diadakannya praktek lapang ekonometrika yang berlokasi di Kota Denpasar, Provinsi Bali, adalah untuk mengetahui jumlah pendapatan perkapita di Provinsi Bali.
A.  Perumusahan Masalah
Adapun rumusan masalah dari praktek lapang yaitu :
1.      Apakah pendapatan perkapita Provinsi Bali di pengaruhi oleh jumlah penduduk miskin.
2.    Apakah pendapatan perkapita Provinsi Bali di pengaruhi oleh jumlah produksi ikan berdasarkan hasil penangkapan perikanan laut.
3.    Apakah pendapatan perkapita Provinsi Bali di pengaruhi oleh jumlah perahu (motor temple  + tanpa motor).
C. Tujuan dan Kegunaan
            Adapun tujuan dari praktek lapang ekonometrika yaitu :
1.    Mengidentifikasi pengaruh jumlah penduduk miskin terhadap pendapatan perkapita di Provinsi Bali.
2.    Mengidentifikasi pengaruh jumlah produksi ikan berdasarkan hasil penangkapan perikanan laut terhadap pendapatan perkapita di Provinsi Bali.



II.  METODOLOGI PRAKTIKUM
A.   Waktu dan Tempat
            Praktek lapang mata kuliah Ekonometrika dilaksanakan pada hari kamis 24 April 2014 yang bertempat di Kota Denpasar Bali
B.   Teknik Pengambilan Data
            Teknik pengambilan  data pada Praktek lapang mata kuliah Ekonometrika ialah sebagai berikut :
1.      Observasi, yaitu pengamatan langsung terhadap berbagai kegiatan dan keadaan di lokasi yang terkait dengan tujuan praktek
2.      Wawancara, yaitu mengumpulkan data dengan melakukan komunikasi secara langsung kepada pihak terkait dan masyarakat yang berkaitan dengan praktek lapang.
3.      Studi pustaka, yaitu pengumpulan atau pengambilan materi-materi dari buku atau internet
C.  ANALISIS DATA
Analisis data pendapatan perkapita penduduk bisa didapatkan dengan mengetahui jumlah penduduk dan jumlah perahu yang digunakan oleh penduduk dalam menjalankan usaha perikanan yang dapat dihitung dengan menggunakan software SPSS 16.0
D.  PERSAMAAN EKONOMETRIKA
Ekonometrika adalah ilmu yang menyangkut dengan masalah-masalah pengukuran hubungan ekonomi. Dengan demikian , Ekonometrika adalah ilmu yang mencakup Teori Ekonomi, Matematika, dan Statistika dalam satu kesatuan sistem yang bulat, sehingga Ekonometrika merupakan ilmu yang berdiri sendiri dan berlainan dengan ilmu Ekonomi. Jadi, ekonometrika adalah suatu tipe alat analisis ekonomi yang bertujuan untuk menguji kebenaran teorema-teorema teori ekonomi yang berupa hubungan antarvariabel ekonomi dengan data empirik (Soelistyo,2001).
http://narkotampubolon.blogspot.com/2011/11/laporan-ekonomitrika.html
Bentuk matematik teorama ekonomi ini disebut model. Pembuatan model ekonometri merupakan salah satu sumbangan ekonometrika di samping pembuatan prediksi (peramalan atau forecasting) dan pembuatan berbagai keputusan alternative yang bersifat kuantitatif sehingga dapat mempermudah para pengambil keputusan untuk menentukan pilihan. Salah satu bagian paling penting dari ekonometri adalah analisis regresi. Dengan penjelasan diatas maka dianggap perlu untuk melakukan praktek lapang ekonometrika untuk dapat mengumpulkan data faktor produksi dan produksi, pengolahan/analisis data, dan interpretsi data sesuai teori ekonometrika
Adapun Model persamaan ekonometrika yang dapat dilihat pada rumus dibawah ini :
Y= a0+a1x1+a2x2+a3x3
Dimana :
Y       = PDRB / kapita (harga konstan)
X1      = jumlah pnduduk miskin di desa
X2      = produksi ikan hasil penangkapan
X3      = jumlah perahu(motor temple+ tanpa motor)

E.  Uji Statistic
Adapun metode-metode yang dilakukan untuk melakukan uji statistiknya yaitu dengan menggunakan beberapa metode berikut :
a.    Uji F  
Uji F digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel bebas secara bersama-sama (simultan) terhadap variabel terikat. Signifikan berarti hubungan yang terjadi dapat berlaku untuk populasi. Penggunaan tingkat signifikansinya beragam, tergantung keinginan peneliti, yaitu 0,01 (1%) ; 0,05 (5%) dan 0,10 (10%).
Hasil uji F dilihat dalam tabel ANOVA dalam kolom sig. Sebagai contoh, kita menggunakan taraf signifikansi 5% (0,05), jika nilai probabilitas < 0,05, maka dapat dikatakan terdapat pengaruh yang signifikan secara bersama-sama antara variabel bebas terhadap variabel terikat.
Namun, jika nilai signifikansi > 0,05 maka tidak terdapat pengaruh yang signifikan secara bersama-sama antara variabel bebas terhadap variabel terikat.
b.    Uji T
Uji t digunakan untuk menguji secara parsial masing-masing variabel. Hasil uji t dapat dilihat pada tabel coefficients pada kolom sig (significance).  Jika probabilitas nilai t atau signifikansi < 0,05, maka dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh antara variabel bebas terhadap variabel terikat secara parsial.
Namun, jika probabilitas nilai t atau signifikansi > 0,05, maka dapat dikatakan bahwa tidak terdapat pengaruh yang signifikan masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat.
c.    Koefisien Determinasi (Adjusted R Square)
Uji ini bertujuan untuk menentukan proporsi atau presentase total variasi dalam variabel terikat yang diterangkan variabel bebas secara bersama-sama.
Apabila analisis yang digunakan adalah regresi sederhana, maka yang digunakan adalah nilai R Square. Namun, apabila analisis yang digunakan adalah regresi bergenda, maka yang digunakan adalah Adjusted R Square.
Hasil perhitungan Adjusted R2 dapat dilihat pada output Model Summary. Pada kolom Adjusted R2 dapat diketahui berapa persentase yang dapat dijelaskan oleh variabel-variabel bebas terhadap variabel terikat. Sedangkan sisanya dipengaruhi atau dijelaskan oleh variabel-variabel lain yang tidak dimasukkan dalam model penelitian.



III. KEADAAN UMUM LOKASI
A.     WILAYAH
1.   Letak Wilayah
Bali merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang dikenal dengan sebutan Pulau Dewata (paradise island). Bali terletak di antara Pulau Jawa dan Pulau Lombok. Ibukota provinsinya adalah Denpasar, yang terletak di bagian selatan pulau ini. Pulau Bali adalah bagian dari Kepulauan Sunda Kecil sepanjang 153 kmdan selebar 112 km, sekitar 3,2 km dari Pulau Jawa.
Provinsi Bali terdiri dari beberapa pulau, yakni Pulau Bali sebagai pulau terbesar, Pulau Nusa Penida, Pulau Nusa Ceningan, Pulau Nusa Lembongan, Pulau Serangan (terletak di sekitar kaki Pulau Bali), serta Pulau Menjangan yang terletak di bagian barat Pulau Bali. Secara astronomis, Provinsi Bali terletak pada posisi titik koordinat 08°03’40” – 08°50’48” Lintang Selatan dan 114°25’53” – 115°42’40” Bujur Timur yang membuatnya beriklim tropis layaknya wilayah lain di Indonesia. Adapun batasbatas wilayah Provinsi Bali sebagai berikut:
a)    Batas utara dengan Laut Bali.
b)    Batas selatan dengan Samudera Indonesia.
c)    Batas barat dengan Selat Bali.
d)    Batas timur dengan Selat Lombok.
2.   Luas Wilayah
Luas wilayah Provinsi Bali secara keseluruhan mencapai 5.636,66 km2 atau 0,29 persen dari luas kepulauan Indonesia. Provinsi Bali terbagi ke dalam delapan kabupaten dan satu kota meliputi Kabupaten Jembrana, Tabanan, Badung, Gianyar, Klungkung, Bangli, Buleleng, Karangasem, dan Kota Denpasar.
Diantara kesembilan kabupaten/kota tersebut, Kabupaten Buleleng memiliki luas terbesar 1.365,88 km2 (24,23%) dari luas provinsi, diikuti oleh Jembrana 841,80 km2 (14,93%), Karangasem 839,54 km2 (14,89%), dan Tabanan 839,33 km2 (14,89%). Sisanya berturut-turut adalah Bangli 520,81 km2, Badung 418,52 km2,
Gianyar 368,00 km2, Klungkung 315,00 km2, dan Kota Denpasar 127,78 km2.
B.   Penduduk
Penduduk merupakan asset pembangunan bila mereka dapat diberdayakan secara optimal. Kendati begitu, mereka juga bisa menjadi beban pembangunan jika pemberdayaannya tidak dibarengi dengan kualitas penduduk (SDM) yang memadain pada wilayah/daerah bersangkutan, demikian pula halnya bagi Provinsi Bali. Berdasarkan hasil Registrasi Penduduk tahun 2012 tercatat jumlah penduduk di Bali sebanyak 3.686.665 jiwa yang terdiri dari 1.850.073 jiwa (50,18%) penduduk laki-laki dan 1.836.592 jiwa (49,82%) penduduk perempuan. Jumlah penduduk tahun 2012 ini naik 3,19 persen dari sebelumnya 3.572.831 jiwa. Dengan luas wilayah 5.636,66 km2, maka kepadatan penduduk di Bali telah mencapai 654 jiwa/km2. Di antara kabupaten/kota yang ada di Bali, Kabupaten Buleleng merupakan daerah yang berpenduduk terbesar dengan jumlah penduduk mencapai 693.625 jiwa atau 18,81 persen dari seluruh penduduk Bali. Kondisi tersebut sangatlah wajar mengingat daya dukung wilayahnya yang masih luas dan masih memungkinkan sebagai tempat permukiman penduduk. Dengan luas wilayah yang mencapai 1.365,88 km2, apalagi kepadatan penduduknya yang relatif masih rendah yakni 508 jiwa/km2 atau masih di bawah kepadatan penduduk Bali secara umum, maka semua potensi tadi tentu akan sangat menunjang dalam pelaksanaan programprogram pembangunan di Kabupaten Buleleng.
Sebaliknya, Kota Denpasar menunjukkan fenomena lain. Kepadatan penduduk di daerah ini adalah yang tertinggi di Bali, angkanya telah mencapai 4.170 jiwa/km2, dengan luas wilayah yang hanya sebesar 127,78 km2. Sehingga cukup masuk akal apabila problem kependudukan menjadi sorotan penting bagi kelangsungan pembangunan Kota Denpasar yang berwawasan budaya. Hal inilah yang menjadi perhatian pihak/instansi kependudukan di Kota Denpasar dengan melakukan program pendataan ulang penduduknya. Sementara itu, untuk rasio jenis kelamin (perbandingan jumlah penduduk laki-laki per 100 penduduk perempuan) di Bali selama setahun terakhir ini, yang  menunjukkan angka 101 di tahun 2012. Rasio jenis kelamin tertinggi dicapai oleh Kota Denpasar sebesar 106. Sedangkan rasio jenis kelamin terendah berada di KabupatenKlungkung sebesar 97.
Pada bagian lain, jumlah penduduk asing (warga negara asing/WNA) yang tinggal di Bali sepanjang tahun 2012 mencapai 619 jiwa atau turun 7,06 persen dibandingkan tahun lalu 666 jiwa.
Berdasarkan hasil proyeksi penduduk Provinsi Bali, jumlah penduduk Bali pada Juni 2012 sebesar 4.046.658 jiwa. Jumlah penduduk terbesar terdapat di Kota Denpasar yaitu 834.881 jiwa, sedangkan penduduk terendah terdapat di Kabupaten Klungkung yaitu 175.053 jiwa.
 Berdasarkan hasil Sensus Penduduk tahun 2010 tercatat jumlah penduduk di Bali sebanyak 3.890.757 jiwa yang terdiri dari 1.961.348 jiwa (50,41%) penduduk laki-laki dan 1.929.409 jiwa (49,59%) penduduk perempuan. Jumlah penduduk hasil SP2010 ini meningkat 23,63 persen jika dibandingkan dengan hasil SP2000.
Dengan luas wilayah 5.636,66 km2, maka kepadatan penduduk di Bali hasil SP 2010 telah mencapai 690 jiwa/km2. Di antara kabupaten/kota yang ada di Bali, Kota Denpasar merupakan daerah yang berpenduduk terbanyak dengan jumlah penduduk mencapai 788.589 jiwa atau 20,27 persen dari seluruh penduduk Bali. Kondisi tersebut sangatlah wajar mengingat Denpasar merupakan pusat pemerintahan dan pusat ekonomi Bali.


III. HASIL DAN PEMBAHASAN
TABEL DATA DASAR

Tahun
Y
X1
X2
X3
2003
5.550
146.4
91.597
14.567
2004
5.840
144.9
102.453
13.850
2005
6.690
122.5
89.997
14.283
2006
6.830
116
100.784
12.985
2007
6.880
109.3
102.903
13.801
2008
7.074
100.6
95.983
12.530
2009
7.149
89.7
101.925
14.935
2010
7.423
91.3
104.926
15.453
2011
7.745
73.3
100.501
14.889
2012
8.106
77.4
102.873
15.245


A.     Hasil Pengolahan SPSS

REGRESSION
  /MISSING LISTWISE
  /STATISTICS COEFF OUTS R ANOVA
  /CRITERIA=PIN(.05) POUT(.10)
  /NOORIGIN
  /DEPENDENT Y
  /METHOD=ENTER X1 X2 X3
  /SCATTERPLOT=(*SDRESID ,*ZPRED)
  /RESIDUALS DURBIN NORM(ZRESID).
Regression
 [DataSet0] 

Variables Entered/Removedb
Model
Variables Entered
Variables Removed
Method
1
X3, X2, X1a
.
Enter
a. All requested variables entered.

b. Dependent Variable: Y


Model Summaryb
Model
R
R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
Durbin-Watson
1
.970a
.941
.911
.23364
1.712
a. Predictors: (Constant), X3, X2, X1


b. Dependent Variable: Y




ANOVAb
Model
Sum of Squares
df
Mean Square
F
Sig.
1
Regression
5.194
3
1.731
31.716
.000a
Residual
.328
6
.055


Total
5.522
9



a. Predictors: (Constant), X3, X2, X1



b. Dependent Variable: Y





Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t
Sig.
B
Std. Error
Beta
1
(Constant)
10.267
2.295

4.475
.004
X1
-.030
.004
-.975
-8.173
.000
X2
.003
.017
.018
.156
.881
X3
-.029
.088
-.036
-.333
.750
a. Dependent Variable: Y





Residuals Statisticsa

Minimum
Maximum
Mean
Std. Deviation
N
Predicted Value
5.7292
7.9208
6.9287
.75968
10
Std. Predicted Value
-1.579
1.306
.000
1.000
10
Standard Error of Predicted Value
.099
.186
.145
.031
10
Adjusted Predicted Value
5.8021
8.0049
6.9345
.75774
10
Residual
-.28596
.31126
.00000
.19077
10
Std. Residual
-1.224
1.332
.000
.816
10
Stud. Residual
-1.352
1.587
-.006
1.039
10
Deleted Residual
-.42440
.49845
-.00582
.31871
10
Stud. Deleted Residual
-1.480
1.901
.030
1.150
10
Mahal. Distance
.720
4.794
2.700
1.471
10
Cook's Distance
.000
.578
.176
.204
10
Centered Leverage Value
.080
.533
.300
.163
10
a. Dependent Variable: Y






Setelah memasukkan data ke dalam SPSS maka yang menjadi faktor atau indikator perbandingan adalah sebagai berikut:
1.   Persamaan regresi linear berganda
y   =  a + b1x1 + b2x2 + b3x3
y   = 10.267 – 0.030 X1 + 0.003X2 – 0.029X3
Thit                  =  4.475                                   sig.                   0.004
Thit X1             =  -8.173                                  sig.                   0.000
Thit X2            =  0.156                                   sig.                   0.881
Thit X3             = -.333                                    sig.                   0.750
R         = 0.980
R2          = 0.960
Durbin Waston            = 2.591
Interpretasi Hasil
Dari hasil T hitung yang didapatkan yaitu sebesar

Thit                  =  4.475                                   sig.                   0.004
Thit X1             =  -8.173                                  sig.                   0.000
Thit X2             =  0.156                                   sig.                   0.881
Thit X3             = -.333                                     sig.                   0.750
2.    Uji Durbin-Waston
Uji Durbin-Waaston bertujuan untuk menyelidiki korelasi berlanjut antar error (kesalahan). Durbin-Waston menguji apakah residual yang berdekatan saling berkolerasi. Statistik pengujian bervariasi antara 0 hingga 4 dengan nilai 2 mengindikasikan residu tidak berkorelasi. Nilai > 2 mengindikasi korelasi negative antar residu, dimana nilai < 2 mengindikasikan korelasi positif.
Berdasarkan pengolahan data maka diperoleh data maka diperoleh nilai Durbin Waston = 2.591. Hal ini berarti nilai Durbin Watson > 2, yang mengindikasikan mengindikasikan adanya korelasi yang negative antar residu.
3.    Uji  T
Uji T merupakan pengujian setiap variable independent dengan variable dependent artinya setiap variable bebas diuji satu per satu tingkat hubungannya terhadap variable terikat.
Berdasarkan pengolahan uji t maka dapat ditarik kesimpulan
Thit X1             =  -8.173                                  sig.                   0.000
Thit X2             =  0.156                                   sig.                   0.881
Thit X3             = -333                          sig.                   0.750
a.    Untuk X1, T hitung > T tabel, berarti variable X1 memiliki hubungan yang signifikan terhadap variable Y
b.    Untuk X2, T hitung < T tabel, berarti variable X2 tidak memiliki hubungan yang signifikan terhadap variable Y
c.    Untuk X3, T hitung < T tabel, berarti variable X3 tidak memiliki hubungan yang signifikan terhadap variable Y
4.    Koefisisen Determinan dan Koefisisen Korelasi
Berdasarkan pengolahan data maka diperoleh koefisisen korelasi atau R = 0.980 artinya 98% hampir 100% maka ada hubungan yang sangat kuat antara variable dependent dan independent. Hal ini dilihat berdasarkan ketentuan yang ada pada koefisisen korelasi yaitu:
a.    Jika berkisar antara 90% - 100% maka maka hubungan antara variable Y dan Variael X sangat kuat.
b.    Jika berkisar antara 70% - 80% maka terdapat hubungan antara variable Y dan variable X.
c.    Jika < 60, maka tidak ada hubungan antara variable Y dan variable X
Untuk koefisisen determinasi diperoleh nilai R2 = 0.960 artinya 96%  variable X1, variabel X2, variabel X3, berpengaruh terhadap variabel Y. Sedangkan sisanya sebesar 4% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain.
5.    Pengujian nilai b terhadap x
y        =  a + b1x1 + b2x2 + b3x3
y        = 10.267 – 0.030 X1 + 0.003X2 – 0.029X3
X1 = 146.400                        
Untuk b1:
y          =  10.267 – 0.030 ( 146.400) + 0.003– 0.029
                        =  10.267 – 4.392 + 0.003 – 0.029
                        = 5.849
Artinya jika variable X1 bertambah 146.400 maka pendapatan akan berkurang sebesar 5.849 dengan asumsi bahwa X2 dan X3 dianggap konstan atau cateris  paribus.

y        =  a + b1x1 + b2x2 + b3x3
y        = 10.267 – 0.030 X1 + 0.003X2 – 0.029X3
X2 = 106.780
Untuk X2
Y     = 10.267 – 0.030 X1 + 0.003X2 – 0.029X3
       = 10.267 – 0.030 + 0.003 (106.780) – 0.029
       = 10.267 – 0.030 + 0.320 – 0.029
       = 10.528
Artinya jika variable X2 bertambah 106.780 maka pendapatan akan meningkat sebesar 10.528 dengan asumsi bahwa X1 dan X3 dianggap konstan atau cateris  paribus.
y        =  a + b1x1 + b2x2 + b3x3
y        = 10.267 – 0.030 X1 + 0.003X2 – 0.029X3
X3 = 30.112
Untuk X3
Y     = 10.267 – 0.030 X1 + 0.003X2 – 0.029X3
             = 10.267 – 0.030 + 0.003 – 0.029(30.112)
       = 10.267 – 0.030 + 0.003 – 0.873
       = 9.367
Artinya jika variable X3 bertambah 30.112 maka pendapatan akan berkurang sebesar 9.367 dengan asumsi bahwa X1 dan X2 dianggap konstan atau cateris  paribus.














DAFTAR PUSTAKA
BPS. 2013. Bali Dalam Angka 2013. Badan Pusat Statistik Provinsi Bali.
Hatta. 2013. http://whatindonews.com/id/post/2856. Diakses pada tanggal 8 Mei 2014. Pukul 22.04 WITA.
Lampe, Munsi. 2009. Wawasan Sosial Budaya  Bahari. UPT Mata Kuliah Umum. Universitas Hasanuddin: Makassar.
Sujarwo.usu.ac.id/download/.pdf. Diakses pada tanggal 6 Mei 2014. Pukul 19.03 WITA.
Wikipedia. 2013. www.wikipedia.com. Diakses pada tanggal 8 Mei 2014. Pukul 21.53 WITA.






Tidak ada komentar:

Posting Komentar